TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Maksimalkan Retribusi Parkir di Lingkungan Kampus dan Parkir Meter

Dishub harus tegas dalam persoalan tarif parkir

Instagram.com/Koalisi Pejalan Kaki

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung tengah berupaya meningkatkan pendapatan daerah dari retribusi parkir di pusat perbelanjaan. Namun cara ini dianggap kurang tepat karena bisa berdampak pada semakin banyaknya parkir liar di dekat pusat perbelanjaan tersebut.

Pengamat transportasi Sony Sulaksono menuturkan, terdapat cara lain bagi pemerintah kota untuk meningkatkan pendapatan dari lahan parkir, salah satunya dengan parkir liar yang selama ini ada di sejumlah perguruan tinggi serta memaksimalkan parkir meter.

1. Banyak kendaraan mahasiswa terparkir liar di luar kampus

IDN Times/Gregorius Aryo

Sony mengatakan, parkir liar yang ada di sejumlah kampus di Kota Bandung saat ini menjamur. Minimnya lahan parkir di dalam kampus membuat jalanan di sekitar perkuliahan kemudian dijadikan lahan parkir liar.

Jumlah kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang terparkir setiap harinya sangat banyak. Mahasiswa yang membawa kendaraan ini bukan hanya yang jarak rumahnya jauh dari kampus, bahkan mereka yang tinggal di kos-kosan dekat kampus pun kerap datang untuk berkuliah menggunakan kendaraan.

Sony yang juga dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mencontohkan, sepanjang jalan Ganesha di depan ITB banyak sekali kendaraan terparkir yang mayoritas diisi mahasiswa. Pembayaran parkir pun dilakukan oleh juru parkir (jukir) dan tidak diketahui secara pasti ke mana uang parkir itu masuk.

"Kenapa harus kampus? Karena memang sangat berpotensi," ujar Sony ketika dihubungi, Rabu (10/4).

Selain di ITB masih banyak tempat parkir di berbagai kampus seperti di Universitas Islam Bandung (Unisba) atau Universitas Pasundan (Unpas) yang berada di sekitar Jalan Taman Sari.

Baca Juga: Kenaikan Tarif Parkir Pusat Perbelanjaan di Bandung Kurang Tepat

2. Penggunaan parkir meter tidak maksimal

IDN Times/Fitria Madia

Di sisi lain, Sony juga menilai dinas perhubungan (Dishub) Pemkot Bandung seharusnya bisa memaksimalkan penggunaan parkir meter atau meteran parkir di sejumlah titik yang selama ini belum terpantau baik. Banyak parkiran meter yang tidak tepat penempatannya, sedangkan ada lahan parkir liar yang ramai tapi tidak ada meteran parkir.

"Seharusnya ada parkir meter ini jukir setor ke dishub, tapi mereka juga harus setor ke pihak lain makanya meteran parkir ini tidak dijalankan," ungkap Sony.

Dia pun meminta dishub bisa lebih tegas dengan persoalan parkir liar dan retribusi yang bisa dihasilkan dari lahan parkir tersebut. Jika semua bisa dimaksimalkan seharusnya peningkatan tarif parkir di pusat perbelanjaan tidak harus naik.

Berita Terkini Lainnya