Mahasiswa dari 18 Universitas Bawa Keranda Hitam Tolak RUU KPK
Siap turun ke Jakarta dan menduduki kantor KPK serta DPR
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Puluhan mahasiswa dari 18 Universitas di Bandung dan sekitarnya melakukan aksi teatrikal demonstrasi di depan kantor dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar). Aksi ini ditandai dengan membawa sebuah keranda hitam bertuliskan KPK yang bertinta merah.
Penolakan ini dilakukan poros revolusi mahasiswa Bandung. Koordinator lapangan aksi, Ilyasa Ali Husni, mengatakan, aksi yang berlangsung adalah bentuk keprihatinan mahasiswa atas revisi undang-undang (RUU) komisi pemberantasan korupsi (KPK) yang telah disetujui Presiden Joko Widodo dan akan segera dibahas DPR. Sebab, dengan revisi ini mahasiswa dari Bandung merasa akan ada pelemahan terhadap lembaga antirasuah tersebut.
"Kita terpaksa turun ke jalan karena ini bentuk solidaritas melihat keresahan pada kondisi negara di mana presiden dan DPR telah gagal menjalankan tugasnya dan fungsinya," kata Ilyasa di depan DPRD Jabar, Selasa (17/9).
1. Pejabat publik gagal mengemban amanah rakyat
Menurutnya, pejabat publik saat ini gagal mengemban amanah rakyat. Sebab mayoritas rakyat berharap agar KPK semakin kuat dan mampu memberantas korupsi di Indonesia, bukannya justru semakin lemah dan membiarkan para koruptor menggeliat.
Untuk itu seharusnya presiden dan DPR jangan sampai mengintervensi lembaga independen ini. Saat ini, keinginan berdirinya dewan pengawas KPK justru bisa menghilangkan independensi tersebut.
"Maka kami dari poros revolusi mahasiswa menolak penuh revisi UU KPK yang akan dibahas di DPR," Ilyasa.
Baca Juga: [BREAKING] Revisi UU KPK Resmi Disahkan, Ini 7 Poin Perubahannya
Baca Juga: Rendra Tersandung Korupsi, Sanusi Resmi Jadi Bupati Malang