TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kementerian PUPR Segera Bangun Polder Air Kecil di Sekitar Citarum

Kawasan hilir menjadi target berikutnya hilangkan banjir

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera membangun polder air kecil di sekitar Sungai Citarum. Polder merupakan tanah yang rendah, dikelilingi oleh embankment/ timbunan atau tanggul yang membentuk semacam kesatuan hidrologis buatan, yang berarti tidak ada kontak dengan air dari daerah luar selain yang dialirkan melalui perangkat manual.

Pembangunan polder air karena Kementerian PUPR menilai beberapa proyek untuk meminimalisir banjir yang terdampak luapan Sungai Citarum belum maksimal.

"Jadi kita selesaikan dulu di hulunya. Setelah itu kita mulai pindah (penanganan banjir) ke daerah hilir seperti Karawang, Muara Gembong (Bekasi) melalui program lain," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono ditemui di ITB, Senin (13/1).

Penanganan di hilir, lanjut Basuki, sangat penting karena di daerah ini kondisi banjirnya tidak kecil. Bahkan daerah hilir kerap mendapat kondisi lebih parah ketik air Sungai Citarum meluap.

1. Keberadaan terowongan nanjung sudah berjalan baik

IDN Times/Debbie Sutrisno

Salah satu upaya pemerintah untuk meminimalisir banjir di Kabupaten Bandung dan sekitarnya adalah dengan membangun terowongan nanjung. Proyek ini diyakini bisa membuat volume dan ketinggian air di daerah terdampak lebih cepat surut dibandingkan sebelumnya.

Basuki mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun, pada saat hujan beberapa waktu lalu di Jabar yang intensitasnya mencapai 424 mililiter (ml) per tahun hasilnya mulai terlihat. Ketika banjir sudah hampir mencapai maksimal menggenang rumah warga, pintu air terowongan nanjung langsung dibuka.

"Dan sekarang air bisa turun sekitar 80 cm hanya dalam lima jam. Terus dulu kalau pas banjir orang harus naik perahu, sekarang mereka masih bisa pakai sepeda motor," kata Basuki.

2. Masih ada genangan yang harus dihilangkan pada saat banjir

IDN Times/Debbie Sutrisno

Basuki menyebut, saat ini memang sudah ada hasil nyata dari keberadaan proyek terowongan nanjung. Meski demikian terowongan tersebut belum maksimal hasilnya untuk menghilangkan genangan banjir. Saat surut masih ada daerah cekungan yang airnya menggenang.

"Nah ini yang akan kita upayakan juga dengan menggunakan polder air," ujarnya.

Baca Juga: Hujan Deras Awal 2020, Ratusan Rumah di Karawang Terendam Banjir 

Baca Juga: Tumpukan Sampah Menggunung di Anak Sungai DAS Citarum

Berita Terkini Lainnya