Tumpukan Sampah Menggunung di Anak Sungai DAS Citarum

Yuk kurangi sampah masuk sungai

Bandung, IDN Times - Menjelang musim penghujan, tumpukan sampah kembali ditemukan di salah satu anak sungai daerah aliran sungai (DAS) Citarum, tepatnya di Sungai Cikeruh, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Kamis(28/11). Sampah tersebut mayoritas berasal dari limbah domestik mulai plastik bekas makanan, steorofoam, bekas sepatu, bantal, dan kayu bangunan. Selain itu banyak juga ranting pepohonan dan bambu.

DanSub 02 Cileunyi dari Satgas Citarum, Sersan Mayor Bernando mengatakan, tumpukan sampah yang bercampur dengan sedimen tanah sebenarnya bukan yang pertama. Sebab anggota Satgas Citarum dan masyarakat sebelumnya telah membersihkan aliran sungai ini dari berbagai sampah yang tertumpuk di pintu sungai.

"Kita dapat informasi dari laporan warga kalau ada penumpukan sampah lagi. Jadi langsung kita tindaklanjuti keluhan tersebut," ujar Bernardo ditemui saat tengah membersihkan sampah di Sungai Cikeruh, Kamis (28/11).

1. 16 petugas turun tangan membakar sampah tersebut

Tumpukan Sampah Menggunung di Anak Sungai DAS CitarumIDN Times/Debbie Sutrisno

Menurut Bernando, saat ini terdapat 16 petugas yang diturunkan untuk mengurai tumpukan sampah. Delapan orang dari Satgas Citarum dan delapan lainnya dari warga sekitar.

Sedari pagi seluru petugas sudah mulai memisahkan sampah kering dan basah secara manual menggunakan alat seadanya. Sampah yang kering kemudian dibakar karena sulit untuk dipindahkan tanpa adanya alat berat.

2. Aliran sungai ini berasal dari Sumedang

Tumpukan Sampah Menggunung di Anak Sungai DAS CitarumIDN Times/Debbie Sutrisno

Bernardo menuturkan, sungai ini awalnya berawal dari mata air di daerah Kabupaten Sumedang yang mengaliri sejumlah perkampungan, seperti Bojongkulus, Bojongjati, Buadua, dan terakhir Kampung Bugel. Dari kampung terakhir ini ada pintu air yang bila dibuka maka alirannya langsung menuju ke Sungai Citarum,

Dia memprediksi di sungai sepanjang tujuh kilometer ini masyarakat masih doyan membuang sampah ke sungai. Alhasil ketika musim kering sampah ini menumpuk dan menimbulkan bau tidak sedap.

"Kita itu rutin membersihkan sampah di sungai, tapi sampah selalu ada lagi," ujarnya.

3. Butuh alat berat untuk membersihkan sampah dan sedimen tanah

Tumpukan Sampah Menggunung di Anak Sungai DAS CitarumIDN Times/Debbie Sutrisno

Sampah yang menumpuk ini karena mayoritas kering karena belum ada lagi hujan besar. Namun, pembersihan sampah agak sulit karena bercampur dengan sedimen tanah. Bahkan, sedimennya sudah cukup tinggi hingga sebagian menutupi sampah tersebut.

Dalam pembersihan sampah sebelumnya di Sungai Cikeruh terdapat alat berat yang dipinjamkan oleh salah satu kontraktor pengerjaan infrastruktur. Namun, karena pengerjaannya sudah tidak dilakukan lagi maka alat berat pun ditarik.

Bernando dalam waktu dekat akan mengkomunikasikan ini dengan petinggi Satgas Citarum dan pejabat di Kecamatan setempat. Harapannya ada alat berat yang bisa digunakan mengangkut sampah dan sedimen tanah.

"Kita harus segera bersihkan kalau tidak ini bisa menjadi bencana banjir. Selain itu tumpuhkan sampah juga bisa berdampak buruk pada kesehatan," pungkasnya.

Baca Juga: Ajak Murid SD Bijak Kelola Sampah, Danone-AQUA Gandeng Pemerintah 

Baca Juga: Viral! Air Sungai Maribaya Berwarna Pink, DLH Lakukan Penyelidikan

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya