Kemarau 2019, BPBD Sebut 600 Desa di Jabar Terdampak Kekeringan
Sudah banyak warga yang harus membeli air bersih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Kekeringan pada 2019 masih melanda sejumlah daerah termasuk di Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sedikitnya terdapat 600 desa telah terdampak kekeringan. Kondisi ini tersebar di 235 kecamatan.
Masyarakat yang paling banyak terkena dampak kondisi ini adalah Kabupaten Bandung. Terdapat 58.272 kepala keluarga (KK) yang kesulitan air dan lahan yang terdampak kekeringan sekitar 2058,72 hektare (Ha).
Data yang diambil per 17 Oktober ini juga menunjukkan musim kemarau tahun ini total merusak lahan pertanian mencapai 20.621, 57 Ha. Kemudian total keluarga yang terdampak kekeringan di 23 kabupaten.kota mencapai 241.912 KK. Total bantuan air yang disalurkan BPBD dan sejumlah pihak mencapai 11.716.800 liter.
1. Kekeringan menimbulkan dampak berbeda di sejumlah daerah
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan kekeringan akibat kemarau telah menimbulkan dampak yang berbeda-beda di setiap wilayah di Indonesia, mulai dari kebakaran hutan dan lahan hingga kelangkaan air.
"Dampak kekeringan agak berbeda-beda. Untuk wilayah Sumatera dan Kalimantan tentu yang paling terasa adalah kebakaran hutan dan lahan," kata Kasubdit Analisis Informasi Iklim BMKG Adi Ripaldi dilansir Antara.
Meski tidak dipungkiri disebabkan oleh faktor kelalaian manusia, kebakaran hutan dan lahan juga dipicu akibat kemarau yang panjang pada tahun ini. Kebakaran hutan dan lahan, katanya, telah berlangsung sejak awal musim kemarau pada Juni, Juli dan Agustus hingga puncaknya terjadi pada September.
"Paling banyak itu," katanya. Kebakaran hutan dan lahan tersebut, kata dia, hampir masif terjadi di Wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Baca Juga: Kekeringan Meluas, 19 Desa di Kudus Mengalami Krisis Air Bersih
Baca Juga: Bandara Husein Musnahkan Sajam, Baju, Sampai HP Milik Penumpang