Kasus Tinggi, 300 Laporan KDRT di Jabar Terjadi Selama 2020
Kekerasan pada istri mendominasi KDRT
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kabupaten Cianjur menjadi catatan kelam kehidupan rumah tangga masyarakat di Jawa Barat. Terlebih dalam kasus tersebut, seorang istri meninggal dunia usai disiram menggunakan air keras oleh suami yang dinikahi secara siri.
Istri Gubernur Jawa Barat Atalia Praratya menyempatkan diri mendatangi keluarga korban KDRT di CIanjur tersebut. Menurutnya, apa yang menimpa almarhum Sarah harus jadi pelajaran bersama
"Oleh karenanya Atalia mengajak berbagai stakeholders dimulai dari Polri, TNI hingga dinas terkait dan masyarakat setempat untuk bahu membahu melaporkan apabila terjadi kekerasan dalam rumah tangga," ujar Atalia melalui siaran pers dikutip, Jumat (26/11/2021).
1. Kasus KDRT layaknya fenomena gunung es
Dia mengatakan, menurut laporan yang didapat dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jabar, pada 2020 ada 300 laporan KDRT. Kasus yang dilaporkan pun beragam, baik bersifat internal pribadi ataupun yang ketakutan untuk melapor hingga menjadi fenomena gunung es.
“Tapi ini memang kondisi yang terjadi dan yang perlu kita ketahui adalah kondisi KDRT ini adalah seperti fenonema gunung es. Kita tahu begitu banyak kasus KDRT, apalagi yang mereka anggap masalah yang itu adalah urusan internal tidak pantas disebarkan atau rasa takut itu banyak sekali pasti luar biasa,” paparnya.
Maka, kejadian di Cianjur harus membuka mata semua pihak agar kasus KDRT tidak terjadi lagi di masa depan.
Baca Juga: Baru Nikah 1,5 Bulan, Suami Siram Istri dengan Air Keras di Cianjur
Baca Juga: Jaksa Ubah Tuntutan, Istri yang Marahi Suami Mabuk di Karawang Bebas
Baca Juga: Dear Perempuan, Kenali Fakta-fakta Tentang KDRT Agar Lebih Waspada