Jabar disebut Paling Intoleran, Wagub Uu Pertanyakan Riset SETARA
Muslim yang baik akan semakin toleran terhadap masyarakat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum tidak sepakat dan tidak percaya atas survei SETARA Institute yang menyebut Provinsi Jawa Barat (Jabar) sebagai daerah paling intoleran. Dari 10 provinsi dengan peristiwa tertinggi dalam selama 12 tahun, SETARA Institute menyebut Jabar paling banyak dengan total 629 peristiwa intoleransi.
Uu mengatakan, mayoritas masyarakat di Jabar adalah pemeluk agama Islam. Terlebih di sejumlah daerah kabupaten Islamnya sangat kental dan religius. Ketika masyarakat di suatu daerah semakin religius maka mereka semakin menghargai perbedaan terhadap orang lain.
"Justru masyarakat yang religius adalah memahami dan melaksanakan agama. Dan dalam agama kita diajarkan terkait toleransi," ujar Uu usah menghadiri peresmian Pospenas, Senin (25/11) malam.
1. Belum mendengar warga China atau non-muslim dipersekusi di Jabar
Uu menuturkan, selama dia menjadi Bupati Tasikmlaya dan Wakil Gubernur Jabar belum pernah mendengar ada olok-olokan dari masyarakat muslim terhadap etnis tertentu, China misalnya. Kemudian warga non-muslim yang ada di Jabar pun selama ini tidak ramai dipersekusi dan bisa beribadah dengan tenang.
"Misal non-muslim dikafir-kafirkan dan dicemoohkan, kayanya tidak ada," ujar Uu.
Anggaran Jabar sebagai daerah intoleran memang sudah ada sejak lama. Tapi anggapan itu belum pernah terbukti.
Ketika menjabat sebagi Bupati pun dia sempat didatangi Komnas HAM sampai tiga kali untuk mengklarifikasi intoleransi. Tapi hasilnya tetap saja nihil," ujar Uu.
Baca Juga: Larangan cadar oleh Menag Dinilai Setara Bisa Tingkatkan Intoleransi
Baca Juga: Setara Institute: Jabar dan Jakarta Tingkat Intoleransi Tertinggi