ITB Wacanakan Bangun Pusat Studi Kebumian dan Antariksa
Bosscha bisa jadi lokasi percontohannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Institut Teknologi Bandung (ITB) mewacanakan untuk membangun pusat studi kebumiaan dan antariksa. Tempat ini nantinya bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan yang berkaitan dengan kelimuan multidisplin tersebut.
Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah mengatakan, wacana ini memang masih terlalu dini. Meski demikian harapan itu harus mulai diinisiasi karena perlu dana besar untuk membangun pusat studi tersebut.
"Kami sudah ada gambaran dan cita-cita. Ini dikomunikasikan ke beberapa sponsor karena merasa penting semua gotong royong untuk jadikan Bandung sebagai rumah sains lagi," ujar dalam peringatan 100 tahun Observatorium Bosscha di Lembang, Bandung Barat, Senin (30/1/2023).
1. Tempat tersebut harus mengusung isu berkelanjutan
Dia mengatakan, bangunan yang nantinya digunakan untuk pusat studi ilmu kebumiaan dan antariksa juga harus memiliki sistem keberlanjutan. Artinya tempat itu tidak hanya sekadar kawasan belajar dan mengajar tapi ilmu yang diajarkan dan tempatnya harus sama-sama memberikan manfaat jangka panjang.
Termasuk dalam hal pendanaan kampus ini tidak boleh mahal tapi tidak juga gratis. Ini yang menjadi tantangan ITB untuk membangun pusat studi tersebut.
"Ini akan banyak kawan yang bantu, meski untuk kapannya masih rahasia," kata dia.
Baca Juga: Berusia 100 Tahun, Ini Sejarah Singkat Observatorium Boscha
Baca Juga: Pakar ITB Paparkan Tantangan Penyediaan Rumah pada 2045