HPN 2022: Teras Cikapundung, Saksi Hidup Kejayaan Surat Kabar di Bandung
Tergerus digitalisasi, surat kabar perlahan mulai memudar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Surat kabar seperti koran dan majalah sempat menjadi sumber informasi yang paling ditunggu dan menjadi idola bagi masyarakat. Informasi terkini dari surat kabar selalu dinanti karena menjadi jendela informasi.
Di Kota Bandung, kawasan Cikapundung menjadi salah satu saksi hidup kejayaan surat kabar. Para distributor dan pedagang eceran kerap berkumpul di Cikapundung hingga sekitaran Banceuy untuk mengambil barang dan mengedarkannya ke penjuru Kota Bandung.
Di tempat ini, aneka surat kabar dalam bentuk koran, majalah, tabloid, masih cukup lengkap dijual. Setidaknya untuk skala satu Kota Bandung, kawasan ini yang menjual surat kabar dengan variasi media terbanyak. Jadi, jika anda mencari surat kabar yang tidak dijumpai di pedagang koran eceran, boleh jadi anda akan menemukannya di sini.
Sejak pukul 04.00 WIB, hiruk pikuk sudah mulai terasa di kawasan ini. Para loper (pengantar) koran nampak berdatangan. Dengan menggunakan sepeda motor yang sudah dipasangi tas khusus di bagian jok belakang, loper-loper koran ini bersiap mengambi koran-koran dari agen untuk dijual sepagi mungkin.
Di tengah gempuran media daring (online), surat kabar masih menjadi salah satu alat masyarakat mendapat informasi terbaru.
1. Dulu surat kabar digandrungi bahkan oleh anak muda
Mamay, penjual kopi dan gorengan di kawasan ini mengenang keriuhan tersebut. Hampir 30 tahun, wanita yang tinggal di Jalan Pangarang ini berjualan di Cikapundung.
"Segini mah sepi banget atuh. Enggak sampai 10 kali lipatnya (dulu suasananya sangat ramai)," ungkap Mamay sembari melayani pembeli di lapaknya, dikutip dari siaran pers Pemkot Bandung, Rabu (9/2/2022).
Sipenmaru atau Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru yang kini dikenal dengan SNMPTN atau SBMPTN adalah momentum yang tidak terlupakan buat Mamay. Saat itu, mahasiswa yang mendaftar ke perguruan tinggi negeri sudah mengantre sejak pukul 11 malam.
"Kalau sekarang sih enggak tahu itu diumuminnya di mana," ucap wanita yang sampai sekarang mengaku tak menggunakan gawai tersebut.
Kenangan yang diakui Mamay sudah punah ialah kehadiran surat kabar edisi sore. Dua puluh tahun lalu, suasana di Cikapundung bahkan masih ramai hingga sore hari. Agen koran biasanya akan mendapat kiriman koran sore dari beberapa media cetak yang mengeluarkannya.
Aktivitas di kawasan ini diakui Mamay sangat menguntungkan bagi usaha yang dijalankannya. Para loper koran, pemilik agen, hingga pembeli koran biasanya akan mampir dan jajan di lapak Mamay.
"Kalau sekarang sih jam tujuh pagi sudah bubar, sudah dirapikan kembali," ungkapnya.