Flyover dan Rekayasa Lalin Bukan Solusi Atasi Kemacetan di Bandung
Jangan cuman wacana dong kalau mau bangun transporasi massal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pengamat Transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Soni S Wibowo menilai upaya Pemerintah Kota Bandung dengan membangun jembatan layang (flyover) dan rekayasa lalu lintas (Lalin) untuk mengatasi kemacetan tidak akan berdampak signifikan. Kedua langkah itu hanya mengatasi kemacetan dalam jangka pendek, sedangkan program jangka panjangnya masih nihil.
Menurut dia, dua strategi Pemkot Bandung dengan membangun flyover dan rekayasa lalin, sebenarnya tidak mengurangi kemacetan. Melainkan hanya memindahkan titik macet ke tempat yang lain, hal ini juga sebenarnya menambah masalah baru karena titik kemacetan bisa jadi bertambah meski waktu yang dirasakan berkurang.
"Solusi tersebut sifatnya hanya spontan dan hanya memberikan dampak perbaikan singkat," ujar Soni ketika dihubungi, Senin (7/10).
1. Pembangunan tol dalam kota pun tidak akan mengatasi kemacetan jangka panjang
Soni menyebutkan, wacana Pemkot Bandung untuk membangun tol dalam kota juga sebenarnya tidak menyelesaikan persoalan kemacetan. Menurut Soni, tidak ada kota di negara mana pun yang sistem transportasinya semakin baik ketika membangun infrastruktur tersebut.
Dengan membangun tol dalam kota itu hanya memindahkan kendaraan dari satu titik ke titi lain, bukannya mengurangi kendaraan di jalanan. "Transportasi adalah tentang perpindahan orang, bukan perpindahan mobil," ujarnya.
Baca Juga: Pemkot Bandung Dinilai Gagal Atasi Persoalan Kemacetan Lalu Lintas
Baca Juga: Menikmati Kemacetan Kota Bandung yang Makin Semrawut