Khofifah: Muslimat NU Tetap Jaga Persatuan di Pemilu 2024

Berbeda-beda pilihan boleh asal jangan terpecah belah

Bandung, IDN Times - Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, memberikan pesan agar Muslimat NU tetap menjaga persatuan di Pemilu 2024. Gubernur Jawa Timur ini membebaskan Muslimat NU memberikan dukungan pada masing-masing paslon.

Khofifah menjelaskan, saat ini sudah banyak Muslimat NU yang terjun dalam dunia politik. Sehingga, dia meminta agar tetap menjaga persatuan meskipun berbeda-beda dukungan.

"Jadi yang saya pesankan adalah kembali bahwa politiknya muslimat adalah politik kebangsaan," kata Khofifah di Konferensi Wilayah (Konferwil) Muslimat NU Jawa Barat ke XII di Kota Bandung pada Sabtu (15/7/2023).

1. Khofifah bebaskan pilihan masing-masing

Khofifah: Muslimat NU Tetap Jaga Persatuan di Pemilu 2024(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Sebagai ketua Muslimat NU pusat, Khofifah mendorong agar para anggota bisa memegang teguh politik kebangsaan. Jangan sampai perbedaan pilihan politik justru memecah belah antar anggota Muslimat NU.

"Silakan menyampaikan aspirasi secara personal. Tapi politiknya Muslimat NU adalah politik kebangsaan, menjaga merah putih, dan menjaga NKRI," ungkapnya.

2. Muslimat NU banyak ambil peran

Khofifah: Muslimat NU Tetap Jaga Persatuan di Pemilu 2024Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Anggota Muslimat NU sendiri, kata dia, tidak bisa dianggap remeh. Sebab, dalam perjalanan sejarah Indonesia, Muslimat NU turut berperan membela tanah air Indonesia dengan menjadi prajurit perempuan.

"Jangan dianggap ibu-ibu tidak ada kontribusinya karena mereka ini menjaga lahir batin. Sangat banyak sejarah dari perjalanan muslimat," katanya.

3. Muslimat NU memiliki tugas mencerdaskan bangsa lewat pendidikan

Khofifah: Muslimat NU Tetap Jaga Persatuan di Pemilu 2024Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Lebih lanjut, Khofifah mengatakan, tugas terpenting Muslimat NU saat ini bukan lagi berperang, melainkan menyiapkan SDM yang berkualitas untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui melalui lembaga pendidikan.

"Mereka (Muslimat NU) menjadi bagian yang ikut bertanggung jawab. Kalah di Muslimat di struktur NU hanya boleh di tingkat Paud, TK, playgroup, dan RA. Kalau perguruan tinggi ada PT NU kelembagaanya begitu," kata dia.

Baca Juga: Khofifah: Lily Wahid Berjuang Bersama Muslimat hingga Akhir Hayat

Baca Juga: Ning Ita, Aktivis Muslimat NU yang Kini Menjabat Wali Kota Mojokerto

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya