Pemkot Bandung Dinilai Gagal Atasi Persoalan Kemacetan Lalu Lintas

Selama beberapa periode tidak ada hasil nyata atasi macet

Bandung, IDN Times - Tingkat kemacetan di Kota Bandung semakin dirasakan masyarakat. Pembangunan sejumlah infrastruktur pun menambah ruas jalan menyempit. Alhasil beberapa titik yang kerap dilalui kendaraan alami macet.

Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung Rendiana Awangga menyebutkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung selama ini di nilai tidak serius dalam mengatasi persoalan kemacetan yang telah lama menghantui. Sejumlah langkah yang dilakukan Pemkot Bandung pun terkesan klasik karena tidak menyelesaikan persoalan untuk jangka waktu panjang.

"Memang macet merupakan masalah klasik di kota besar dan metropolitan. Tapi apabila berdasarkan indikator yang dikeluarkan ADB (Asian Development Bank) Kota Bandung menjadi kota termacet di Indonesia, maka saya dapat menyimpulkan Kota Bandung gagal menanggulangi permasalahan yang ada," kata Rendiana, Senin (7/10).

Berdasarkan survei yang dilakukan bank pembangunan Asia (ADB) Kota Bandung menempati urutan 14 kota termacet di Asia. Kemacetan Kota Bandung dinilai lebih parah di banding Jakarta yang menempati urutan 17 dan Surabaya di urutan 20. 

1. Transportasi umum di Bandung kurang banyak

Pemkot Bandung Dinilai Gagal Atasi Persoalan Kemacetan Lalu LintasIDN Times/Debbie Sutrisno

Rendiana mengatakan, terdapat sejumlah faktor yang menjadi penyebab kemacetan, misalnya, mengenai kedisiplinan pengendara, tidak seimbangnya antara volume kendaraan dengan ruas jalan. Kemudian tidak optimalnya kendaraan umum untuk mengangkut masyarakat.

"Yang paling utama adalah kurangnya ketersediaan transportasi umum yang baik dan dapat membuat masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum," ujarnya.

2. Gagasan membangun transportasi publik harus segera direalisasikan

Pemkot Bandung Dinilai Gagal Atasi Persoalan Kemacetan Lalu LintasDok.IDN Times/Istimewa

Dalam beberapa periode kepemimpinan yang berbeda, Pemkot Bandung sebenarnya sudah mempersiapkan sejumlah transportasi publik. Sayang keinginan itu sekedar impian karena hingga kini tidak banyak yang dilakukan pemkot untuk mengatasi kemacetan tersebut.

"Pemkot perlu segera mengambil langkah merevitalisasi transportasi umum di Kota Bandung. Gagasan soal LRT, cable car, penambahan koridor TMB harus segera dikejar," katanya. 

Di sisi lain, dia meminta Pemkot lebih kreatif dalam masalah anggaran. Untuk mengatasi kemacetan jangan selalu mengandalkan APBD, Pemkot Bandung perlu melakukan upaya lain agar masalah kemacetan ini bisa diselesaikan. 

"Pembangunan infrastruktur transportasi itu apabila hanya mengandalkan APBD akan sangat terbatas, Pemkot segera jajaki alternatif pembiayaan lainnya baik itu bantuan pusat, ataupun kerja sama dengan pihak swasta," ujarnya.

3. Pembangunan fly over jadi salah satu cara mengurai kemacetan

Pemkot Bandung Dinilai Gagal Atasi Persoalan Kemacetan Lalu LintasIDN Times/Yogi Pasha

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, kemacetan di Bandung lebih banyak terjadi pada pagi hingga sore hari. Sebab jumlah penduduk yang ada di Kota Bandung bertambah menjadi 3,7 juta jiwa, di mana pada malam hari hanya 2,5 juta jiwa. Artinya ada 1,2 juta jiwa orang luar Kota Bandung yang bekerja ke Bandung.

"Sehingga kemacetan menjadi satu hal yang akan terjadi," paparnya.

Meski demikian, Pemkot Bandung bukan tanpa usaha. Salah satu yang dikerjakan adalah pembangunan jembatan layan (fly over). Salah satu yang tengah dikerjakan adalah pembangunan fly over di Jalan Jakarta dan Jalan Gatut Subroto.

Selain itu, tahun depan Pemkot Bandung juga akan membangun kembali fly over di beberapa titik seperti di Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Pasteur.

4. Atasi kemacetan, Pemkot Bandung tertarik teknologi PT KAI

Pemkot Bandung Dinilai Gagal Atasi Persoalan Kemacetan Lalu LintasPexels.com/Leon

Yana menuturkan, salah satu transportasi publik yang saat ini tengah dikaji juga adalah pembangunan kereta api dalam kota tanpa rel. Moda transportasi ini sedang didiskusikan bersama PT KAI.

Dengan sistem tersebut kereta api dalam kota nantinya tidak menggunakan rel, tapi menggunakan infra red. Cara ini dirasa cocok dengan pertumbuhan kendaraan, sehingga jalur kereta api masih tetap bisa dipakai untuk motor atau mobil.

"Kita akan bertemu lagi (dengan PT KAI) untuk membahas transportasi ini," pungkasnya.

Baca Juga: Survey: Warga Bandung Keluhkan Penyelesaian Kemacetan yang Lamban

Baca Juga: Rina Indiastuti, Rektor Perempuan Pertama Unpad Siap Galang Kekuatan

5. Rekayasa lalu lintas jadi upaya jangka pendek

Pemkot Bandung Dinilai Gagal Atasi Persoalan Kemacetan Lalu LintasIDN Times/Humas Bandung

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyebutkan, persoalan kemacetan di Kota Bandung terus diatasi pemerintah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan rekayasa lalu lintas di sejumlah titik yang di nilai memiliki tingkat kepadatan.

Menurut dia, upaya rekayasa lalu lintas menjadi hal pertama untuk mengatasi kemacetan di Kota Bandung. Bahkan, kata dia, rekayasa lalu lintas itu sangat efektif untuk jangka pendek.

"Saat ini tentu yang bisa dilakukan adalah rekayasa lalu lintas. Sementara, faktor lainnya terus dibangun dan dikembangkan Pemkot Bandung seperti infrastruktur, jembatan, dan pengadaan transportasi massal," ujar Yana di Balaikota, Senin(7/9).

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya