DLHK Bandung: Rusaknya Sungai Cipamokolan karena Limbah Rumah Tangga
Limbah dari sejumlah pabrik ikut merusak sungai ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung telah menerjunkan tim dari Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian (Binwasdal) untuk menyusuri dugaan pencemaran Sungai Rancasili. Sungai Cimapokolan merupakan pertemuan antara Sungai Cikiley dan Sungai Cipamokolan. Hal ini dilakukan untuk mengecek kondisi sungai tersebut yang mengeluarkan bau menyengat dan mengganggu aktivitas warga sekitar.
Kepala Bidang Binwasdal DLHK Kota Bandung, berdasarkan hasil pemantauan di lapangan disinyalir bau tidak sedap yang ditimbulkan tersebut adalah sedimentasi sungai akibat limbah rumah tangga. Dan dari penelusuran baru dan kotornya sungai hanya sekitar 200 meter.
"Sepanjang sungai Cipamokolan terdapat beberapa buangan domestik (dari rumah warga) yang langsung dibuang ke aliran sungai," kata Lita melalui siaran pers, Kamis (11/7).
1. Bau dari sungai karena debit air menurun
Lita memaparkan, di saat musim kemarau ini ketinggian air praktis menurun sehingga membuat sedimen dari limbah rumah tangga semakin dangkal dan baunya muncul ke permukaan. Terlebih lokasinya di dekat bendungan membuat sedimen semakin tertahan.
Informasi di lapangan, bendungan di Sungai Cipamokolan tersebut memang sudah cukup lama ditutup. Karena airnya digunakan untuk mengairi sawah yang berada di sekitar aliran sungai.
“Karena itu bendungan dan kemarau airnya menguap dan endapan dari sedimen itu mengendap. Dan di pas bendungan itu airnya tidak mengalir sudah dua minggu tidak dibuka. Kalau musim hujan tidak seperti ini karena airnya terus mengalir,” ujarnya.
Lita menambahkan, buih yang muncul juga dikarenakan pintu irigasi yang baru dibuka dan menghasilkan terjunan air.
Baca Juga: Limbah Rumah Tangga Buat Air Sungai di Bandung Hitam dan Berbusa