TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Banjir Terjang Jawa Barat, 5.450 Warga Mengungsi

Ketinggian banjir di Subang ada yang mencapai 4,8 meter

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Bencana banjir menerjang sejumlah daerah di Jawa Barat. Kabupaten/kota yang berada di jalur pantai utara (pantura) mayoritas menjadi daerah yang terdampak banjir tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat sedikitnya 5.450 orang terdampak bencana alam banjir. Berdasarkan laporan, banjir terjadi di Kabupaten Indramayu, Subang, Karawang, Bekasi, Bogor, dan Majalengka.

Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Jabar Budi Budiman Wahyu menuturkan, banjir di Kabupaten Indramayu berdampak terhadapm24 kecamatan yang terendam air dengan ketinggian muka air dari 50 centimeter (cm) sampai 2,5 meter.

BPBD Indramayu memprediksi banjir besar yang terjadi di wilayah pantura ini akibat hujan deras yang membuat luapan air dari Sungai Cilalanag, Cipanas, Cipelang, Cimanuk.

"Debit air yang tinggi membuat air limpas dari tanggul ke jalan umum namun belum merendam dan masuk ke pemukiman warga," ujar Budi, Selasa (9/2/2021).

1. Kabupaten Bekasi pun tergenang air

Ilustrasi banjir. ANTARA FOTO/Jojon

Sementara itu, di Kabupaten Bekasi pun tak bisa mengelak dari banjir tahunan ini. Berdasarkan data per Senin (8/2/2021) pukul 19.00 WIB, ada 14 kecamatan di Kabupaten Bekasi yang terdampak banjir. Ketinggian banjir pun bervariasi mulai dari 10 cm hingga 2,5 meter.

"Banjir dengan ketinggian air paling tinggi ada di Kecamatan Bojongmanggu," papar Budi.

Hingga saat ini pendataan warga terdampak masih dilakukan. Namun, belum ada korban jiwa atas bencana di Kabupaten Bekasi ini.

2. Jebolnya tanggul Sungai Cimanuk berdampak pada banjir di Majalengka

Ilustrasi banjir. (Dok. IDN Times/Dede K)

Kabupaten Majalengka pun tak luput dari bencana banjir. BPBD mencatat ada enam desa yakni Desa Sukamulya, Mekar Jaya, Bantarjati, Kertajati, Biawak, dan Palangkanpari terdampak banjir. Bahkan banjir juga sempat menutup akses gerbang tol menuju bandara BIJB Kertajati.

Penyebab banjir adalah hujan Intensitas Tinggi dan
meluapnya sungai Ciduet, situ Cijingga, Sungai Cimanuk naik serta adanya tanggul Cimanuk yang jebol.

Desa paling parah terdampak banjir adalah Palangkanpari. Di mana tinggi mata air mencapai 1,5 meter. Ada 2.023 jiwa yang terdampak, dan 861 orang di antaranya harus mengungsi. Selain merendam rumah, banjir juga merendam tiga tempat ibadah, 80 hektare sawah dan 60 hektare perkebunan.

3. 31 ribu jiwa terdampak banjir di Karawang

IDN Times/Istimewa

Karawang menjadi salah satu daerah yang cukup parah terdampak banjir kali ini. Sejak banjir akhir pekan kemarin setidaknya ada 10.963 KK yang terdampak dengan total 31.928 jiwa.

7.397 warga di antaranya terpaksa harus mengungsi karena ketinggian mata air di pemukiman mereka cukup tinggi. Banjir di pemukiman dikarenakan adanya kiriman atau limpasan dari aliran Sungai Ciherang.

Adapun kecamatan yang terdampak banjir di Karawang yakni, Kecamatan Purwasari,Karawang Barat, Tirtamulya, Jatisari, Kecamatan Telukjambat Barat, Cikampek, Cimalaya Wetan, Kecamatan Rengasdengklok, Telukjambe Timur, Karawang Timur, Kotabaru, Banyuasri, Cilamaya Kulon, Batujaya, Cilebar, dan Pakisjaya.

Baca Juga: Banjir Kabupaten Subang, Jalan Menuju Pamanukan Lumpuh

Baca Juga: Banjir Indramayu, Tim SAR Evakuasi Warga Meninggal

Berita Terkini Lainnya