TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Antisipasi Virus Corona, Bandara Husein Pasang Pendeteksi Suhu

Kalian juga harus tahu gejala awal penyakit ini

Petugas melakukan pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) saat penumpang pesawat tiba di terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur, Rabu (22/1/2020). Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas 1 Surabaya wilayah kerja bandara Juanda meningkatkan kewaspadaan dengan memasang alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) untuk mengantisipasi masuknya virus corona yang berasal dari negara China ke wilayah Indonesia. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/hp.

Bandung, IDN Times - Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, melakukan pengetatan pengamanan seiring beredarnya wabah virus corona di sejumlah negara. Pihak bandara sudah memasang alat thermal scanner yang bisa mendeteksi suhu tinggi dari penumpang yang baru melakukan perjalanan luar negeri.

Koordinator Posko Pelayanan Kesehatan Bandara Husein Sastranegara, dr. Amriyah Suci Nurani mengatakan, alat thermal scanner sendiri sebenarnya sudah dipasang sejak beberapa waktu yang lalu di pintu kedatangan internasional. Untuk meningkatkan pelayanan, pihak bandara menggunakan thermal scanner yang sudah diperbaharui yakni akhir 2017.

Dia menturkan, ,untuk mendeteksi salah satu gejala infeksi coronavirus di pintu masuk negara setiap penumpang dari perjalanan internasional akan dicek suhu badannya menggunakan thermal scanner. Apabila suhu badan mencapai 38 derajat celsius, maka akan diinvestigasi dan dibawa ke ruangan khusus untuk dicek lebih lanjut.

"Kalau setelah diperiksa gejalanya mengarah pada virus corona maka kami rujuk ke rumah sakit rujukan Jabar yaitu Hasan Sadikin (RSHS). Karena cuma di sana yang punya punya ruangan khusus penyakit karantina," katanya di Bandara Hussein Sastranegara, Kamis (23/01).

1. Virus ini cukup berbahaya ketika menjangkit manusia

ANTARA FOTO/REUTERS/Tyrone Siu

Amriyah mengatakan, virus ini cukup berbahaya apabila masuk ke Indonesia. Karena langsung menyerang paru-paru dan bisa menyebabkan gagal nafas. Tidak cuma di Bandara Husein, alat thermal scanner juga dipasang di Bandar Udara International Jawa Barat (BIJB) Kertajati.

Untuk bersiaga, Amriyah menyarankan penumpang yang baru melakukan perjalanan internasional atau berinteraksi dengan orang yang baru pulang dari negara Cina dalam masa 14 hari apabila merasakan demam dengan disertai sesak napas, segera memeriksakan diri ke Puskemas terdekat.

"Sejauh ini tidak ada yang terdeteksi. Mudah-mudahan jangan sampai," sambungnya.

2. Gejala awal virus ini adalah demam tinggi

IDN Times/Arief Rahmat

Untuk mendeteksi penyebaran virus ini di tubuh, masyarakat diminta lebih waspada dan mempelajari gejalanya. Di mana gejala awal dari virus ini adalah demam tinggi disertai sesak nafas atau nafas yang pendek.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung melaksanakan kesiapsiagaan apabila nantinya coronavirus ini masuk kategori KKM (Kegawatdaruratan Kesehatan Masyarakat) maka penumpang kedatangan internasional akan diberikan kartu kewaspadaan yaitu HAC (Health Alert Card).

Amriyah mengimbau masyarakat yang berencana melakukan perjalanan ke Cina atau negara tetangganya untuk menunda terlebih dahulu. Apabila berinteraksi dengan orang atau hewan yang berasal dari daerah penularan coronavirus yaitu Wuhan Cina dalam 14 hari dan merasakan keluhan demam, batuk disertai sesak napas untuk segera melaporkan diri ke fasilitas kesehatan terdekat

Sebagai informasi, virus misterius bernama 2019-nCoV telah menyebabkan wabah penyakit yang mirip pneumonia di Cina. Virus ini dilaporkan telah menyebar ke negara-negara lain seperti Thailand dan Jepang. Virus ini diketahui dari jenis coronavirus. Coronavirus ialah keluarga virus yang dapat menyebabkan gejala seperti Infeksi Sal Pernapasan atas yang ringan hingga severe acute respiratory syndrome (SARS).

Baca Juga: Virus Corona Merebak Cepat, Ini Tindakan WHO untuk Segera Mengatasinya

Baca Juga: Akibat Wabah Corona, Babak Kualifikasi Olimpiade Tinju Batal Digelar

Berita Terkini Lainnya