TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

50 Event Pariwisata Jabar Digelar Selama 2021, Catat Tanggalnya!

Semua kegiatan akan menerapkan protokol kesehatan

Ilustrasi arak-arakan budaya Indonesia. (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya untuk memperbaiki perekonomian di tengah pandemik COVID-19. Salah satu upaya menggenjot perekonomian itu adalah di sektor pariwisata dengan mempersiapkan berbagai kegiatan di 2021.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, sepanjang 2021 rencananya bakal ada 50 kegiatan pariwisata yang masuk dalam West Java Calendar of Event 2021. Jumlah ini sudah dikurasi dari sebelumnya mencapai 342 agenda. Program bertajuk Smiling West Java ini pun fokus pada pariwisata berbasis alam dan kebudayaan.

Kriteria yang dimaksud, selain unik, komersial, kreatif dan memiliki nilai budaya, tim ahli menilai segi komitmen dari kepala daerah. Karena pengajuan agenda datang dari kabupaten kota, maka mereka harus siap dengan segala hal penyelenggaraan, promosi, termasuk protokol kesehatan.

“Kurasi ini menyesuaikan dengan kondisi pandemik COVID-19. Jadi, mau tidak mau harus ada penyesuaian dari sisi kriteria. Karena, selain upaya pertumbuhan ekonomi, isu kesehatan juga tetap penting,” kata Dedi, Jumat (5/3/2021).

IDN Times/Istimewa

1. Lebih mengutamakan aspek budaya

Festival Budaya Kotagede, Yogyakarta ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Fokus pada program ini lebih berfokus pada basis kebudayaan dengan presentasi 42 persen. Sedangkan eksibisi 18 persen, karnaval 12 persen, kuliner 10 persen, olahraga 8 persen dan upacara adat 10 persen.

Dari 50 agenda skala Jawa Barat yang masuk dalam program ini di antaranya, Bandung Design Bienalle (Kota Bandung), Sapta Wara Wayang Kulit (Kabupaten Cirebon), Festival Waduk Darma (Kabupaten Kuningan), Situ Gede Art Festival (Kota Tasikmalaya).

Sedangkan agenda yang masuk skala nasional, di antaranya Asia Afrika Festival (Kota Bandung), Ceramic Musik Fwstival (Kabupaten Majalengka), Festival Tari Topeng (Kota Cirebon), dan Seren taun Ciptagelar (Kabupaten Sukabumi).

Penyesuaian berlaku pada teknis penyelenggaraan. Dedi mengatakan ada beberapa agenda yang menggunakan sistem daring. Contohnya, sistem ini berlaku untuk sebuah pagelaran seni budaya.

“Ada beberapa event konsepnya hybrid, offline dan online. ada pertunjukan seni budaya, ada pula yang memperlihatkan keindahan alam. Intinya, protokol kesehatan ini mutlak harus dilakukan,” jelas dia.

2. Sektor pariwisata diharap bisa dongkrak ekonomi daerah

pumawisata.co.id

Kunjungan wisatawan nusantara pada tahun 2019 ke Jawa Barat mencapai 62 juta jiwa. Sedangkan wisatawan mancanegara 1,8 juta jiwa. Pandemi Covid-19 yang terjadi pada 2020 membuat capaian kunjungan wisatawan menurun karena ada kebijakan skala luar negeri dan dalam negeri yang membatasi pergerakan manusia.

Dedi Taufik mengatakan tahun ini, sektor pariwisata menjadi salah satu yang diandalkan untuk perbaikan perekonomian. Program West Java Calendar of Event 2021 ini menjadi salah satu upaya dari pemerintah Provinsi Jawa Barat beserta pemerintah kabupaten kota.

“Ketika pandemik, kunjungan wisatawan nusantara sepanjang tahun 2020 itu 30 juta jiwa. Sedangkan wisatawan mancanegara 30 ribu. Tahun ini, target kami minimal bisa menjaga catatan tahun lalu,” kata dia.

Baca Juga: 10 Prediksi Tren Wisata Indonesia di 2021, Wisata Alam Jadi Prioritas

Baca Juga: Ridwan Kamil: Jabar Penuh Kemajuan di Sisi Infrastruktur dan Kebudayaan

Berita Terkini Lainnya