126 Anak di Bandung Raya Menjadi Yatim di Masa Pandemik COVID-19
Anak yatim piatu harus terus dibantu pascapandemik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pandemik COVID-19 menjadi momok untuk banyak orang. Wabah yang sudah berlangsung sejak 2020 ini membuat puluhan ribu orang meninggal dunia. Ini pun berdampak pada meningkatnya anak yatim dan piatu.
Di Bandung Raya, setidaknya terdapat 129 anak yang ditinggalkan ayahnya karena meninggal dunia. Angka ini bisa bertambah karena masih banyak data belum terekap.
Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Jawa Barat Roinul Balad mengatakan, dengan kondisi tersebut harus ada bantuan kepada anak yatim agar mereka abisa mendapat perhatian seperti sedia kala ketika memiliki ayah.
"Tentu saja tidak menutup kemungkinan program yang lebih luas, tapi karena sekarang masanya COVID-19, mendadak ayah sebagai tulang punggung meninggal karena COVID-19, ibunya sebagian besar juga tidak punya pekerjaan," ujar Roinul, Rabu (13/10/2021).
1. Setiap anak harus bisa berguna bagi masyarakat
Menurutnya, anak yatim tersebut beberapa tahun mendatang akan tumbuh dewasa dan mengisi bangsa ini, sehingga harus punya asa, sukacita, dan harapan besar untuk bisa menjadi masyarakat yang berguna dan optimis dalam menghadapi permasalahan.
"Sehingga mereka bisa berkiprah bagaimana memakmurkan Jawa Barat ini, menjadi masyarakat yang beriman dan bertakwa. Mudah-mudahan kedepan juga akan kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi," harapnya.
Pihaknya juga menginstruksikan ke perwakilan di sejumlah provinsi untuk mendata anak-anak tersebut, sehingga bisa memberikan perhatian kepada mereka, termasuk di Jawa Barat.
Baca Juga: Pemprov Jabar Buat Program Yatim Piatu COVID-19 Pakai Uang APBD