TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kapasitas Buang Sampah Zona Darurat TPA Sarimukti Nyaris Penuh

Wilayah Bandung Raya masih dihantui lautan sampah

Lokasi Zona Darurat Pembuangan Sampah di TPA Sarimukti, KBB. (Bangkit Rizki/IDN Times)

Bandung Barat, IDN Times - Kapasitas lahan pembuangan sampah di zona darurat TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB) nyaris penuh. Wilayah Bandung Raya masih terancam menjadi lautan sampah.

Koordinator Pengelola TPA Sarimukti Riswanto mengatakan, zona darurat yang masih berada di zona 1 yang tidak tersentuh api itu hingga saat ini masih dibuka untuk lokasi pembuangan sampah dari Bandung Raya. Namun, kapasitasnya sudah hampir penuh.

"Kuotanya sekarang memang sudah hampir penuh, sudah mendekati akhir kapasitas," kata Riswanto, Selasa (5/9/2023).

Sebelumnya Pemprov Jawa Barat membuka area zona darurat untuk membuang sampah sementara dari wilayah Bandung Raya dengan kapasitas maksimal 8.689 ton. Rinciannya, untuk Kota Bandung maksimal 4.789 ton, Kabupaten Bandung 1.800 ton, Kota Cimahi 600 ton, dan KBB 1.500 ton.

 

1. Tunggu kebijakan pimpinan setelah masa operasional zona darurat berakhir

Truk Pengangkut Sampah Tengah Membuang Sampah di Zona Darurat TPA Sarimukti. (Bangkit Rizki/IDN Times)

Sesuai kesepakatan sebelumnya zona darurat pembuangan sampah itu akan beroperasi hingga 11 September mendatang. Untuk kebijakan selanjutnya, kata Riswanto, pihaknya masih menunggu arahan dari pimpinan.

"Kalau sudah penuh lihat nanti tanggal 11 (September) gimana lagi. Kita tunggu lagi bagaimana petunjuk pimpinan," ujar Riswanto.

2. TPA Sarimukti belum bisa digunakan secara penuh

Helikopter Water Bombing Saat Melakukan Pemadaman di TPA Sarimukti. (Bangkit Rizki/IDN Times)

Disaat zona darurat pembuangan sampah nyaris penuh, semua zona di TPA Sarimukti hingga kini belum bisa digunakan lagi karena bara dan asap masih mengepung gunungan sampah di semua zona yang ada.

Riswanto mengatakan petugas pemadam kebakaran dibantu unsur TNI dan Polri hingga saat ini terus berupaya untuk memadamkan api yang tersisa lewat jalur darat. Sebab, pemadaman lewat udara menggunakan helikopter water bombing milik BNPB sudah dihentikan.

"Masih ada bara api kecil-kecil asap juga masih. Sekarang pemadamannya menggunakan damkar dan dibantu unsur TNK. Jadi kita belum bisa memprediksi kapan padamnya," ujarnya.

Baca Juga: Bey Triadi Pj Gubernur Jabar, Ridwan Kamil: Ada Dua Tugas Menanti

Baca Juga: Kebakaran TPA Sarimukti Jadi Tugas Utama Bey Machmudin

Berita Terkini Lainnya