TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sekolah Terdampak Proyek Kereta Api Cepat di KBB Bakal Dirobohkan 

PT KCIC akan ganti dengan bangunan dua tingkat

Ilustrasi siswa smp. IDN Times/Bagus F

Bandung Barat, IDN Times - Bangunan pengganti 5 ruang kelas di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Ngamprah yang terdampak proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) direncanakan bakal mulai dikerjakan pekan depan.

Sebanyak 5 ruang kelas di sekolah tersebut akan dirobohkan untuk kepentingan proyek. 5 ruang kelas yang terdampak direncanakan akan diganti dengan bangunan baru dua tingkat yang akan dikerjakan oleh PT Wika.

Kepala Bidang SMP, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat, Dadang A Sapardan mengatakan Disdik KBB saat ini tengah menyiapkan sejumlah administrasi yang mesti menjadi kelengkapan untuk penggantian bangunan.

"Insyaallah eksekusinya minggu depan udah mulai dikerjakan bangunannya. Mudah-mudahan bisa langsung kontruksi, karena RAB sudah beres tinggal kita nyiapin kelengkapan administrasinya," ungkap Dadang saat ditemui di kantornya, Rabu (13/11).

1. Bangunan baru akan jadi dua tingkat

IDN Times/Bagus F

Dadang menjelaskan, penggantian bangunan sekolah akan dikerjakan oleh PT Wika. Menurutnya Wika akan mengerjakan 10 ruangan dengan konsep dua tingkat, 5 ruang di bawah untuk administrasi perkantoran dan 5 ruang di atasnya untuk kegiatan belajar mengajar.

"Karena pondasi 5 ruang lantai satu kurang kuat untuk dijadikan bangunan tingkat, maka bangunannya akan dipangkas dulu semua lalu dibangun baru," ujar Dadang.

2. Pengerjaan bangunan dipastikan tidak ganggu pembelajaran

Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Menurut Dadang pihak sekolah sudah mengantisipasi kegiatan belajar mengajar tetap bisa berjalan saat pengerjaan bangunan baru. Pengerjaan bangunan didorong dilakukan sesegera mungkin agar bangunan tidak mengganggu ujian nasional kelak.

"Pembelajaran siswa nanti di dua shiftkan. Kita menargetkan rampung secepatnya. Kita ngejar (kontruksi) selesai sebelum ujian nasional," tuturnya.

3. Akses jalan hanya lewat proyek

IDN Times/Bagus F

Meski demikian, Dadang belum menyiapkan akses jalan siswa menuju sekolah. Dari pantauan di lokasi, satu-satunya akses jalan menuju SMPN 1 Ngamprah hanya melalui area proyek. Jika musim kemarau, siswa harus menerima hempasan debu dari proyek sedangkan musim hujan, akses jalan berlumpur.

"Nah, itu masalahnya. Gak ada akses jalan lain soalnya. Kita belum ada rencana buka akses jalan baru. Hanya dari depan sekolah saja," ucap Dadang.

Berita Terkini Lainnya