TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ridwan Kamil Minta Pelaku Bullying Tasikmalaya Dikenai Sanksi

Sanksi bisa dikeluarkan dari sekolah atau tidak naik kelas

Gubernur Jabar Ridwan Kamil (IDN Times-Azzis Zulkhairil)

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil alias Emil menyarankan aparat kepolisian untuk memberikan sanksi pada pelaku bullying pada bocah di Tasikmalaya hingga membuat korban depresi dan meninggal dunia.

"Harus ada sanksi terhadap pelaku pem-bully-an, tinggal jenis sanksi dan hukumannya itu yang harus dicarikan seadil-adilnya tetapi jangan tidak diberi sanksi," ujar Emil di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Rabu (27/7/2022).

1. Emil sarankan pelaku bullying tidak naik kelas

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Emil mengungkapkan, ada beberapa sanksi yang bisa diterapkan oleh pihak kepolisian. Seperti, dikeluarkan dari sekolah atau tidak naik kelas sehingga menimbulkan efek jera dari kasus ini.

"Salah satu contoh kalau dari saya apakah dikeluarkan dari sekolah, diturunkan kelasnya, tetap harus ada efek jera walaupun dia anak-anak," ucapnya.

2. Ridwan Kamil apresiasi penetapan tersangka

Ilustrasi aksi kekerasan. IDN Times/Mardya Shakti

Seluruh orangtua di Jabar diharapkan Emil bisa belajar dari kasus ini. Dia juga meminta orangtua dan guru bisa memberikan edukasi lebih pada anak mengenai tindakan bullying yang terjadi di lingkungan sekolah.

"Jadi saya mengapresiasi, tinggal hukumannya saja yang harus (sesuai), tetapi bahwa sudah jadi tersangka saya kira pembelajaran buat orangtua ya," katanya.

3. Guru didorong untuk tidak hanya mengurusi pelajaran sekolah

Ilustrasi. (IDN Times/Mardya Shakti)

Sepemahaman Emil, aksi tindakan bullying kerap terjadi pada waktu istirahat di sekolah. Sehingga, dia meminta para guru memberikan pengawasan lebih di saat-saat seperti itu. Guru harus bergerak dalam perlindungan anak, tidak hanya soal mata pelajaran.

"Pas istirahat jam-jam kritisnya bully itu harus turut melihat, mengamati, berinteraski, merangkul, sensitif. Pulang sekolah diamati sampai radius tertentu," kata dia.

Baca Juga: Terseret Kasus ACT, Wagub Jabar Bela Pesantren di Tasikmalaya

Baca Juga: DPRD Jabar Minta Sekolah Bantu Tangani Bullying Bocah Tasikmalaya

Berita Terkini Lainnya