TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jangan Nekat, Aparat Bandung Mulai Tes Acak COVID-19 untuk Wisatawan

Jika positif, wisatawan langsung diangkut mobil ambulans

tamanlalulintasbandung.com

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung mulai melakukan tes acak rapid antigen COVID-19 bagi wisatawan, Sabtu (15/5/2021). Mereka yang datang ke tempat wisata akan langsung di tes oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung.

Girindra Wardhana, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengatakan, tes dilakukan bersama dengan Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung sebagai pemilik kewenangan pengelola sektor pariwisata.

1. Jumlah rapid antigen setiap tempat pariwisata berbeda-beda

IDN Times/Humas Bandung

Adapun untuk kuota rapid antigen COVID-19 di setiap tempat wisata berbeda-beda. Seperti di Taman Lalu Lintas, Dinkes Bandung hanya menyediakan rapid antigen untuk 25 orang pengujung.

"Sasaran 25 orang, tetapi sampai saat ini sudah ada 38 peserta atau wisatawan (yang dites)," ujar Girindra, saat ditemui di Taman Lalu Lintas, Jalan Belitung, Kota Bandung, Sabtu (15/5/2021). 

2. Tes acak rapid antigen dilakukan juga di GT Pasteur

Ilustrasi petugas medis melakukan rapid tes antigen COVID-19 (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Perbedaan kuota ini disesuaikan dengan kondisi setiap tempat pariwisata. Misalnya, kuota Taman Lalu Lintas tidak bisa disamakan dengan kuota Kebun Binatang Bandung, karena akses pengunjung kebun binatang lebih banyak.

"Sebetulnya tidak membatasi jumlahnya, setiap tempat variatif ya, seperti Kebun Binatang yang kita alokasikan 500 (alat). Kemudian di Gate Tol Pasteur dan gerbang tol lainnya juga dilakukan secara random. Jadi situasional tergantung kondisinya," ungkapnya.

3. Pengunjung diminta menunggu hasil rapid antigen

Petugas medis melakukan rapid test menggunakan rapid test buatan anak negeri RI-GHA COVID-19 di Gedung Kemenko PMK, Kamis (9/7/2020) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Soal teknis pengecekan akan dilakukan bersama Disbudpar dan pengelola tempat wisata. Girindra menuturkan, tes acak diberikan pada pengunjung yang baru masuk area wisata ataupun yang sudah berada di dalam.

"Kita hanya petugas kesehatan saja. Wisatawan cuma perlu menunggu 15 menit untuk mengetahui hasilnya, sebentar," ucapnya.

Baca Juga: Berwisata Lokal Diizinkan, Disbudpar Bandung Siapkan Random Antigen

Baca Juga: Setahun COVID-19, Pendapatan Disbudpar Bandung Anjlok 24 Persen

Berita Terkini Lainnya