TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dampak Kenaikan Harga BBM Subsidi Belum Pengaruhi Harga Susu di Jabar

Harga susu per liter masih di angka Rp7-8 ribu

Ilustrasi Peternakan Sapi Perah (IDN Times/Shemi)

Bandung, IDN Times - Peningkatan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi oleh pemerintah pusat masih belum berdampak pada sektor produksi susu perah. Harga jual dari petani susu perah masih tetap di angka normal.

Kepala Dinas Ketahanan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat Arifin Soedjana mengatakan, harga produksi susu perah masih belum meningkat seperti sektor lain yang kini jelas terasa dari kenaikan harga BBM subsidi.

"Sementara ini belum (ada peningkatan dampak kenaikan harga BBM), masih tetap di Rp7-8 ribu per liter. Artinya, masih normal dan belum terdampak," ujar Arifin, Kamis (15/9/2022).

1. Kenaikan harga susu akan ditentukan dengan metode khusus

Seorang pekerja memerah susu di peternakan milik Surinder Singh di Kota Medan. Omzet penjualan susu menurun sejak pandemik corona (IDN Times/Prayugo Utomo)

Arifin menjelaskan, kenaikan harga susu bisa dibilang beda dengan beberapa komoditi pasar secara umum. Menurutnya, ada beberapa langkah yang harus ditempuh untuk menentukan kenaikan harga susu.

"Harga masih tetap sama, karena kan harga susu ini ada aturannya dan itu ditentukan pembelinya oleh IPS dengan memperhitungkan dari berbagai komponen. Kita masih Rp8 ribu per liter," ungkapnya.

2. Ketersediaan bahan pokok dipastikan masih belum terdampak

Pixabay

Selain itu, soal potensi inflasi sebagai dampak dari kenaikan harga BBM, ia bilang masih belum memengaruhi ketersediaan bahan pokok. Dia memastikan, hingga saat ini suplay kebutuhan bahan pokok masih aman dan belum ada gejolak.

"Jadi dari kami di DKPP ketersediaan itu aman untuk bahan pokok, jadi semuanya tersedia (tidak ada gejolak). Kalau harga dari sisi produsen ke pasar itu juga masih tetap dari posisinya, kalau laporan dari teman-teman itu masih aman," ungkapnya.

3. Ketersediaan cabai terpantau mengalami kendala

ilustrasi komoditas cabai di pasar tradisional. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Arifin menjelaskan, dari 11 kebutuhan bahan pokok yang masuk dalam tanggung jawabnya, belum ada kenaikan karena dampak BBM. Namun, ada kekhawatiran soal ketersediaan cabai yang menurun.

"Itu tetap di cabai, telur tidak. Jadi maka itu kita mah kalau dari sisi komoditi peternakan aman. Telor sekarang sudah turun harganya, kemudian daging ayam juga turun," katanya.

Baca Juga: DKPP Jabar Minta Masyarakat Jangan Sembarangan Beli Hewan Kurban

Baca Juga: 622 Hewan di Jabar Tertular PMK, DKPP Terapkan PPKM Mikro di 6 Daerah

Berita Terkini Lainnya