TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Buka Tutup Jalan di Bandung Diperpanjang, Pedagang Makin Merugi

Kebijakan itu dinilai tidak singkron dengan recovery ekonomi

(Suasana Pasar Baru saat AKB yang diperketat) IDN Times/Azzis Zulkhairil

Bandung, IDN Times - Himpunan Pedagang Pasar Baru (HP2B) mengaku kecewa dengan kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung atas keputusan kembali memperpanjang masa penutupan jalan di lima titik selama Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang diperketat.

Ketua HP2B Iwan Suhermawan mengatakan, selama penutupan jalan di lima titik sejak beberapa pekan lalu, pedagang Pasar Baru banyak terkena dampak. Menurutnya, penutupan membuat akses pelanggan susah datang ke Pasar Baru.

"Merasa prihatin saja, karena tidak ditutup jalan saja Pasar Baru dan sekitarnya sudah kesulitan untuk recovery akibat PSBB," ujar Iwan saat dihubungi, Minggu (27/9/2020).

1. Akibat kebijakan tersebut banyak pedang tutup lapak

(Suasana Pasar Baru saat AKB yang diperketat) IDN Times/Azzis Zulkhairil

Iwan menuturkan, dampak yang masih terasa akibat penutupan lima titik jalan selama AKB yang diperketat tersebut yakni banyaknya pedagang yang putus asa dan memilih untuk menutup lapak barang jualnya. Menurutnya, saat ini banyak pedagang yang mengeluh lantaran pemasukan menurun.

"Bahkan setengah lebih pedagang sudah bangkrut (tutup)," ucapnya.

2. Saat ini pedagang mengaku mengalami kesulitan

(Suasana Pasar Baru saat AKB yang diperketat) IDN Times/Azzis Zulkhairil

Meski begitu, Iwan mengaku sudah memberikan surat pada Wali Kota Bandung perihal kondisi di lapangan saat ini. Ia mengatakan saat ini ada pola penanganan kebijakan Pemkot Bandung yang masih rancu. Satu sisi pemerintah membuat tim pemulihan ekonomi, namun di sisi lain recovery ekonomi justru dibatasi.

"Ya, silakan saja masyarakat luas dan UMKM di pasar menilai sendiri kepemimpinan kota seperti itu. Kita sudah kesulitan, para pedagang, ya mungkin itu objektivitas pimpinan kota dan jajarannya. Kita bicara tidak bisa terlalu jauh," tuturnya.

3. PD Pasar tidak berikan kompensasi biaya listrik pada pedagang

Ilustrasi Berbelanja (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Ia menjelaskan, selama pandemik virus corona dan penerapan AKB beberapa kali, pendapatan pedagang Pasar Baru turun hampir 90 persen lebih. Sedangkan pedagang yang menutup lapak dagangannya ada hampir 60 persen.

Belum juga selesai masalah pendapatan, Iwan mengatakan, PD Pasar Bermartabat justru memberikan beban baru dengan tidak memberikan toleransi pembayaran listrik dan biaya perawatan di masing-masing lapak pedagang.

"Coba dipikir, kita kesulitan, dalam hal ini PD Pasar kirim surat melunasi tunggakan listrik dan servis charge. Otak dan perasan Pemkot Bandung di mana,?" katanya.

4. Menjadi kado pahit di ulang tahun Kota Bandung ke-210

IDN Times/Istimewa

Lebih lanjut, Iwan menambahkan, kebijakan memperpanjang penerapan buka tutup jalan di lima titik di Kota Bandung menjadi kado pahit para pedagang Pasar Baru di hari ulang tahun Kota Bandung ke-210. Dengan berbagai satire, ia mengucapkan banyak terima kasih pada Wali Kota Bandung Oded M. Danial atas keputusan tersebut.

"Alhamdulillah terima kasih pak Wali Kota, di masa ulang tahun ini kami diberikan kado pahit seperti ini," kata dia.

Baca Juga: Hari Jadi Ke-210, Kota Bandung Masih Dapat Kado Pahit di Tengah Wabah

Baca Juga: Kado 'Pahit' HUT ke-75, Indonesia Urutan 23 Corona Terbanyak di Dunia

Berita Terkini Lainnya