Alumni Polman Dorong Pemerintah Perhatikan Industri Manufaktur
Industri manufaktur masih dikuasai Tiongkok
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Ikatan Alumni Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung mendorong pemerintah memerhatikan industri manufaktur dalam negeri. Banyak Sumberdaya Manusia (SDM) yang memilih kerja di luar negeri karena gaji dalam negeri masih kecil.
Perwakilan Ikatan Alumni Polman Bandung, Agus Hendianto mengatakan, kondisi manufaktur saat ini masih banyak dikuasai oleh Tiongkok. Banyak negara yang kebutuhan manufakturnya masih bergantung pada Tiongkok.
"Manufaktur terbesar di China hampir 80 persen dunia bergantung di sana dan tantangan kita adalah sudah menerapkan TKDN jadi pemerintah membeli barang TKDN ini tantangan tersendiri," ujar Agus saat ditemui di Reuni Akbar 2023 Alumni Polman Bandung, Sabtu (8/7/2023).
1. Harga produk masih menjadi tantangan
Dengan sudah adanya Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Agus menjelaskan, ini menjadi pacuan untuk industri manufaktur dalam negeri menciptakan barang jadi yang lebih murah dibandingkan dengan produk dari Tiongkok.
"Tantangan kita bagaimana memberikan harga lebih murah. Dan persaingan dengan China sangat berat hampir seluruh dunia tidak sanggup lawan mereka nah itu jadi tantangan besar," ungkapnya.
Baca Juga: Buka ITB Press Store, Cara ITB Dorong Literasi di Kalangan Millennial
Baca Juga: Antisipasi Banjir Majalaya, PPSDA ITB Bangun Website Informasi