TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kampanye di Majalengka, Sandiaga Uno Jatuh Cinta pada Durian Sinapeul 

Awalnya tidak suka, tapi setelah mencicipi enak juga

IDN Times/Andra Adyatama

Majalengka, IDN Times - Calon Wakil Presiden nomor urur 2, Sandiaga Salahudin Uno melakukan safari kampanye ke sejumlah tempat di Kabupaten Majalengka, Sabtu(2/3).  Salah satu agendanya adalah bertemu dengan para petani durian dan kelompok tani Sindangwangi di Desa Lengkong Wetan, Majalengka, Jawa Barat.

Dalam pertemuan bersama para petani ini, Sandi langsung jatuh cinta dengan durian Sinapeul. Padahal, ia tidak begitu suka dengan buah yang satu ini karena baunya yang menyengat.

1. Langsung bikin video Instagram untuk Istri

IDN Times/Andra Adyatama

Ketika mencicipi durian, Sandi mengatakan istrinya sangat suka dengan buah ini. Sementara Sandi sendiri tidak begitu menyukai buah durian karena baunya yang sangat menyengat. Tetapi, demi dilihat istri di instagram saya beranikan diri untuk menyantapnya.

“Niat awalnya sih gitu, cuma buat kirim video ke istri. Tapi, ketika nyoba makan dua biji, eh ternyata enak juga durian Sinapeul. Diam-diam saya suka,” kata Sandi ketika berkunjung ke Desa Lengkong Wetan, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka.

Sandi juga berpesan untuk para petani durian dan pecinta buah durian selamat menikmati musimnya. Berkah untuk semuanya. Untuk usaha-usaha yang ingin memanfaatkan musim durian ini, Sandi menyarankan untuk diolah menjadi es krim, es mambo, puding, atau pancake. Selain menambah nilai jual, juga pasti laris terjual.

2. Desa Ujung Berung merupakan sentra durian di Jawa Barat

IDN Times/Andra Adyatama

Banyak orang yang tidak tahu kalau buah berduri yang dijuluki king of fruit merupakan buah-buahan asli Indonesia. Durian yang khas dengan bau menyengat ini tersebar di seluruh Nusantara, salah satunya di Majalengka.

Buah yang dijuluki ‘Raja Buah’ ini dengan mudahnya dapat kita temukan di Blok Sinapeul, Desa Ujung Berung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka atau di sepanjang Jalan Raya Rajagaluh-Sumber.

Durian Sinapeul merupakan durian lokal asli Majalengka dan banyak diburu para pecinta durian dari berbagai daerah. Durian lokal ini dikenal sebagai Durian Sinapeul karena banyak terdapat di Blok Sinapeul bahkan hingga di atas bukit pun didominasi dengan pohon durian.

Kebayang kan pas musim durian tiba, kampung ini pasti jadi lautan durian dan surga bagi kamu, durian lovers. Kalau mantanmu pecinta durian, ajak deh ke Sinapeul siapa tahu mau diajak balikan. Durian Sinapeul memiliki empat jenis durian yang dijadikan andalannya, diantaranya Durian Perwira, Sriwig, Bokor dan Cangpis.

Menurut keterangan para pedagang dan petani durian di Sindangwangi, Durian Perwira merupakan durian yang dikembangkan petani Sindangwangi yang sudah mendapatkan sertifikat sebagai durian unggulan.

Bibit induknya pun asli berasal dari Sindangwangi, yakni perpaduan varietas Cangpis (Cangkang Ipis, atau dalam bahasa Indonesia, Kulit tipis) dan Matahari. Jadi, tak heran jika Durian Sinapeul ini banyak diburu durian lovers karena rasa dan kualitasnya sudah tak diragukan lagi.

3. Libatkan pakar untuk pengembangan Durian Sinapeul

IDN Times/Andra Adyatama

Peneliti Utama dalam bidang Fitopatologi (Hama dan Penyakit Tanaman) Prof Ika Djatnika, memberikan sumbangsih agar durian yang ditanam petani di Blok Sinapeul, Desa Ujungberung, Kecamatan Sindangwangi produktif serta menghasilkan buah durian berkualitas tinggi.

Menurut Prof Ika Djatnika yang juga merupakan Ketua Tim SDM Balai Penelitian Tanaman Hias ini mengatakan, umumnya petani durian hanya akan memberikan pupuk berdasarkan musim saja. Padahal menurutnya, pohon akan banyak mengeluarkan energi saat selesai berbuah sehingga harus dilakukan pemupukan.

"Pemupukan yang baik adalah saat tanaman selesai berbuah karena tanaman tersebut sebelumnya banyak mengeluarkan energi," ujarnya beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, khusus untuk Durian sebaiknya pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang saja dan pemberian yang dilakukan selesai panen dengan dosis yang tepat. Ia menyebutkan minimalnya tanaman Durian diberi pupuk kandang pasca panen sebanyak 10 kilogram.

"Selama ini petani akan memberi pupuk hanya berdasarkan musim saja yaitu di musim penghujan. Padahal teorinya tanaman banyak mengeluarkan energi setelah berbuah maka harus segera dipupuk minimal pupuk kompos 10 kilogram,"  paparnya.

Masih dijelaskannya selain pemakaian pupuk kandang yang tepat, untuk tanaman Durian Prof Ika juga menyarankan jika ingin produksi meningkat maka harus ditinggikan Kaliumnya. "Untuk mendapat kalium cukup mudah cukup dengan membakar jerami dan abunya bisa digunakan untuk pupuk,"  ungkapnya.

Baca Juga: Datang ke Majalengka, Sandi disambut Dengan Spanduk Dukungan Jokowi

Berita Terkini Lainnya