Sejarah: Wanayasa Pernah Jadi Pemukiman Buruh Tani dari Cina Makau
Bangsa Cina Makau berperan melawan Belanda dan warga pribumi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Purwakarta, IDN Times - Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta memiliki perkebunan teh yang luas. Pengembangan perkebunan teh pada era penjajahan Belanda ikut mendatangkan para buruh tani asal Negara Cina tepatnya dari Makau.
Dalam media massa zaman dulu diberitakan ada seorang ahli asal Belanda, Jacobus Isidorus Loudewijk Levian Jacobson yang menanam teh secara besar-besaran di Wanayasa. Teh yang ditanam itu disebut berasal dari Cina yang sebelumnya telah ditanam di Kebun Raya Bogor pada 1826.
Bangsa Cina Makau saat itu ditempatkan di kawasan pemukiman baru yang cukup jauh dari pemukiman penduduk lokal. "Kawasan tersebut disebut Pasir Nagara Cina atau Garacina," kata penulis sejarah, Naurid Muhammad Rifa'i Ilyasa, beberapa waktu lalu.
1. Bangsa Cina Makau dituding merampok kaum pribumi
Hubungan para pendatang dari Cina Makau ternyata kurang harmonis dengan masyarakat pribumi. Dalam buku Pergolakan Tanam Paksa dan Berdirinya Purwakarta karya Naurid disebutkan pendatang Cina Makau kerap merampok kaum pribumi.
Bahkan, tindak kriminalitas itu ikut mempengaruhi pemindahan ibu kota Karawang dari Wanayasa. "Penyebab utama pemindahan ibu kota Karawang (saat itu masih bersatu dengan Purwakarta) adalah karena Wanayasa sudah tidak aman dari maraknya perampokan Cina Makau di Wanayasa," kata Naurid.
Baca Juga: Sejarah Keramik Plered Purwakarta: dari Dakwah Islam hingga Kasus PKI
Baca Juga: Pesona Alamnya Menawan, 5 Curug di Purwakarta Ini Cocok untuk Healing
Baca Juga: Kasus Baru COVID-19 Capai 90 Orang, Purwakarta Mulai Ketatkan Aturan