TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cek Pasar, Polres Purwakarta Bantah Kelangkaan Minyak Goreng

Masyarakat diminta tidak lakukan panic buying minyak goreng

Sejumlah warga antre membeli minyak goreng kemasan saat operasi pasar minyak goreng murah di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (11/1/2022). (ANTARA FOTO_Muhammad Iqbal)

Purwakarta, IDN Times - Kabar kelangkaan minyak goreng menimbulkan keresahan di tengah masyarakat Kabupaten Purwakarta. Namun, kabar tersebut segera dibantah oleh Kepala Polisi Resor Purwakarta Ajun Komisaris Besar Edwar Zulkarnain.

Menurutnya, kelangkaan itu hanya dialami satu merek minyak goreng saja, tepatnya merek Minyak Kita. Edwar beralasan, pabrik yang memproduksi merek tersebut dikabarkan memang sudah berhenti beroperasi.

Akibatnya, minyak goreng merek tersebut mengalami kelangkaan dan kenaikan harga. “Tapi, untuk minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan (lainnya) masih banyak di pasaran," kata Edwar dalam keterangan persnya, Rabu (1/2/2023).

1. Polisi memantau langsung ke pedagang dan distributor

dok Polres Purwakarta

Kapolres memastikan persediaan melimpah setelah melakukan peninjauan langsung ke para pedagang di pasar-pasar tradisional. Kegiatan itu dilakukan menyusul kabar yang beredar di masyarakat menyebutkan minyak goreng mengalami kelangkaan.

"Kita sudah cek (ke pedagang) dan saya hubungi langsung distributor minyak gorengnya. Masih tersedia cukup aman dan tidak mengalami kendala dalam pendistribusiannya," ujar Edwar meyakinkan.

2. Masyarakat diimbau tidak panic buying minyak goreng

aljazeera.com

Untuk memastikan hal itu, jajaran Polres Purwakarta diakui telah bersinergi dengan pemerintah daerah maupun pihak-pihak terkait lainnya. Langkah tersebut digelar untuk menjaga kestabilan persediaan, harga dan proses distribusi barang hingga ke masyarakat.

Terakhir, Edwar mengimbau masyarakat untuk tidak panik menanggapi isu yang beredar terkait minyak goreng. “Jadi mari kita membeli minyak goreng sesuai kebutuhan saja tidak perlu melakukan panic buying,” ujarnya.

Baca Juga: Imunisasi Kurang Maksimal, Purwakarta Tak Lagi Bebas Campak

Baca Juga: Masih Remaja, Geng Motor di Purwakarta Aniaya Warga hingga Tewas

Baca Juga: Keterbukaan Informasi Publik di Purwakarta Perlu Diperbaiki

Berita Terkini Lainnya