Cirebon Diguyur Hujan, Ratusan Rumah Warga Kota dan Kabupaten Terendam

Ketinggian air mencapai dua meter

Cirebon, IDN Times - Wilayah Kota dan Kabupaten Cirebon kembali dilanda banjir, setelah hujan deras mengguyur wilayahnya sejak Jumat (7/2) malam hingga Sabtu (8/2) dini hari. Daerah terdampak banjir kali ini semakin meluas, ketinggian air pun mencapai dua meter. Akibatnya, ratusan rumah di Kota dan Kabupaten Cirebon terendam banjir.

Dari data yang dihimpun, sementara ini sedikitnya diketahui ada sembilan kecamatan yang diterjang banjir terparah. Tujuh kecamatan berada di Kabupaten Cirebon dan dua kecamatan lainnya berlokasi di Kota Cirebon. Hujan yang berlangsung selama 6 jam lebih ini membuat genangan air setinggi dada orang dewasa.

1. Ketinggian air mencapai dua meter

Cirebon Diguyur Hujan, Ratusan Rumah Warga Kota dan Kabupaten TerendamMenyisir rumah-rumah warga untuk mengevakuasi korban terjebak banjir. (Dok.SAR Brimob Batalyon C Pelopor Polda Jabar)

Dua kecamatan terdampak banjir di Kota Cirebon meliputi Kecamatan Harjamukti dan Kesambi. Sedangkan di Kabupaten Cirebon, banjir terjadi di Kecamatan Kedawung, Tengah Tani, Weru, Astanajapura, Gunung Jati, Kapetakan, dan Kecamatan Mundu di lokasi tersebut ketinggian air rata-rata satu hingga dua meter.

Seperti yang terjadi di Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Wilayah ini kembali direndam banjir setelah diguyur hujan dengan intensitas curah tinggi dan berlangsung lama. Ditambah dengan meluapnya air Sungai Cikalong karena tak mampu menampung debit air yang banyak.

"Mulai banjir sejak malam hari. Karena hujan derasnya lama banget, ditambah kali meluap. Ketinggian sampai dua meter," ujar Aas, warga korban terdampak banjir di Kelurahan Kalijaga, Sabtu (8/2).

2. Anak-anak dan lansia dievakuasi ke tempat aman

Cirebon Diguyur Hujan, Ratusan Rumah Warga Kota dan Kabupaten TerendamMenyisir rumah-rumah warga untuk mengevakuasi korban terjebak banjir. (Dok.SAR Brimob Batalyon C Pelopor Polda Jabar)

Sejumlah warga terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya karena harus menyelamatkan diri dari terjangan banjir. Warga memilih mengungsikan diri ke tempat yang lebih aman, karena khawatir akan ada terjangan banjir yang lebih besar. Akan tetapi, tak sedikit pula warga yang memilih menyematkan harta benda mereka, lantaran genangan air belum mencapai setinggi satu meter.

Petugas SAR gabungan dari unsur Kepolisian Resor Cirebon Kota dan Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Kota Cirebon dan SAR Brimob Batalyon C Pelopor Polda Jabar terjun ke lokasi banjir untuk menyisir satu per satu rumah warga untuk dievakuasi, terutama anak-anak dan lansia. Warga dievakuasi menggunakan perahu karet untuk dievakuasi ke lokasi yang lebih aman.

3. Rawan pencurian barang saat banjir, sebagian warga enggan dievakuasi

Cirebon Diguyur Hujan, Ratusan Rumah Warga Kota dan Kabupaten TerendamMenyisir rumah-rumah warga untuk mengevakuasi korban terjebak banjir. (Dok.SAR Brimob Batalyon C Pelopor Polda Jabar)

Banyak peristiwa serupa terjadi di wilayah Mundu Pesisir Kabupaten Cirebon. Tim SAR Batalyon C Pelopor mengevakuasi sejumlah warga yang terjebak banjir di dalam rumah. Menurut DPP Danki 4 Iptu Abang Mulyana mengatakan, ada beberapa warga menolak mengungsi karena khawatir barang-barang mereka terancam korban aksi penjarahan.

"Air pun sudah mulai surut sedikit demi sedikit, Tim SAR Batalyon C Pelopor memfokuskan evakuasi pada manula dan balita ke tempat pengungsian. Adapun tempat sementara yang digunakan warga mengungsi yaitu di SMK 1 Mundu," ujarnya.

Hingga berita ini ditulis, tim BPBD Kabupaten Cirebon dan Kota masih mendata sejumlah desa yang menjadi korban terdampak banjir, serta penyebabnya. Bahkan, beberapa desa di wilayah Cirebon masih digenangi air. Tim SAR juga masih berada di titik-titik bencana untuk memberikan pertolongan pertama kepada warga terdampak banjir.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya