Jadi Bapak Asuh Korban Gempa, Dedi Taufik Siapkan Trauma Healing
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Dedi Taufik, membenahi koordinasi penanganan korban gempa Kabupaten Cianjur di wilayah Kecamatan Bojongoicung. Selain itu, ia memastikan semua kebutuhan logistik hingga upaya pemulihan psikologis bisa terpenuhi.
Upaya itu dilakukan setelah Dedi Taufik ditugaskan menjadi bapak asuh di wilayah tersebut oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Di wilayah itu juga, Dedi ditugaskan bersama Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Jabar, Linda Al Amin, sebagai ibu asuh.
Pada Selasa (29/11/2022), ia dan Linda mengunjungi langsung lokasi pengungsian. Dedi menyampaikan keprihatinan dan berbincang mengenai kebutuhan dengan sejumlah warga.
"Sudah beberapa kali saya ke Cianjur. Pekan pertama, kami menyalurkan uang, pakaian, makanan, hingga tenda hasil urunan pegawai Bapenda dan Samsat. Kali ini saya ditugaskan oleh pak Gubernur (Ridwan Kamil) jadi bapak asuh dan bu Linda jadi ibu asih di Kecamatan Bojongpicung," kata Dedi.
1. Mendengar keinginan warga dan gelar evaluasi
Dedi juga menyampaikan bahwa ia telah menjalin komunikasi dengan warga Bojongpicung, untuk mendengarkan apa saja kebutuhan mereka. Hal tersebut memang harus dilakukan seorang bapak asuh, di mana hadir untuk mengatasi masalah pada korban gempa.
"Tadi berbincang dengan warga, selain menyampaikan duka, saya juga memastikan kepada mereka bahwa kami akan melakukan yang terbaik supaya tetap ada optimisme, karena itu penting," katanya.
Setelah itu, di hari yang sama, ia langsung menggelar rapat dengan perangkat daerah Kecamatan Bojongpicung. Evaluasi hingga langkah strategis penanganan kedaruratan menjadi salah satu fokus pembahasan.
2. Jalur koordinasi jadi langkah pembenahan pertama
Pembenahan pertama adalah mempermudah jalur koordinasi dan pembagian tugas secara berkala. Semua itu mencakup banyak hal, di antaranya berkaitan dengan bantuan, jadwal piket posko, dan merealisasikan pinjam pakai kendaraan untuk operasional posko di Kecamatan Bojongpicung.
"Untuk mempermudah komunikasi dan pengkoordinasian bantuan, telah dibuatkan grup Whatsapp. Tadi sudah mengevaluasi operasional piket posko tanggap bencana juga pemutakhiran jadwal piket posko untuk jangka waktu satu bulan ke depan," kata Dedi.
Selama masa tanggap darurat ini, Bapenda Jabar telah mengirimkan bantuan bencana berupa uang, makanan, pakaian, tenda, peralatan anak dan dewasa, serta akan merealisasikan bantuan pinjam pakai unit mobil dan motor untuk operasional posko Kecamatan Bojongpicung.
3. Trauma healing juga jadi perhatian
Topik lain yang tak luput dari pembahasan adalah pemulihan psikologis atau trauma healing para warga yang menjadi korban. Menurut Dedi, tidak sedikit warga yang masih merasa cemas dan ketakutan setelah mengalami langsung gempa.
"Dalam waktu dekat kami akan menggandeng psikolog termasuk rohaniawan untuk turut serta memulihkan kondisi emosi dan mental para pengungsi terutama pengungsi anak-anak," tutur dia.
4. Koordinasi lebih terarah setelah ada bapak asuh
Sementara itu, Camat Bojongpicung, Aziz Muslim menilai langkah yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam penanganan terhadap korban sangat berarti. Hasil evaluasi dan rencana yang akan dilakukan bersama Dedi Taufik segera ditindaklanjuti di lapangan.
"Sekarang koordinasi lebih terarah, dan kami akan terus menginformasikan semua perkembangan dan aktivitas Posko Tanggap Bencana Kecamatan Bojongpicung secara berkala," ucap dia.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menugaskan setiap kepala dinas maupun Kepala Badan di Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadi bapak asuh di tiap kecamatan di Kabupaten Cianjur yang terdampak gempa.
Baca Juga: Perkuat Tim Trauma Healing, Polda Metro Kerahkan 48 Polwan ke Cianjur
Baca Juga: 6 Pemicu Trauma Masa Kecil yang Tidak Diketahui