Ini Deretan Kampanye Hitam yang Serang Jokowi di Pilpres 2019
Isu lama tetap dibawa untuk menjatuhkan Paslon nomor urut 01
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Kampanye hitam terkait suku, agama, ras (SARA) dan politik identitas masih mewarnai Pilpres 2019, karena dianggap ampuh untuk mengeksploitasi dan mempengaruhi sensitifitas perilaku pemilih.
Meski komitmen anti kampanye hitam telah disepakati elite politik kubu Joko 'Jokowi' Widodo-Ma'ruf Amin, maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, namun tetap saja terus terjadi di tengah masyarakat.
Seperti apa kampanye hitam yang diarahkan kepada masing-masing calon?
Tim IDN mencoba merangkum beberapa kampanye hitam yang menyasar capres selama Pilpres 2019. Untuk bagian pertama, berikut deretan kampanye hitam yang dikaitkan dengan capres nomor urut 01, Jokowi.
Baca Juga: Moeldoko: Kampanye Hitam Emak-Emak soal Jokowi Itu Terstruktur
1. Jika Jokowi terpilih, tidak akan ada azan
Pekan lalu, sebuah video yang merekam aksi sosialisasi berisi kampanye hitam terhadap pasangan calon Jokowi-Ma'ruf, menggegerkan jagat maya. Diduga kuat peristiwa dalam video itu terjadi di Karawang, Jawa Barat.
Dalam video yang beredar, dua perempuan tersebut berbicara dalam bahasa Sunda saat kampanye door to door. Mereka meyakinkan warga dengan omongan bahwa Jokowi akan melarang azan dan membolehkan pernikahan sesama jenis.
"Moal aya deui sora azan, moal aya deui nu make tieung. Awewe jeung awene meunang kawin, lalaki jeung lalaki meunang kawin," kata perempuan dalam video tersebut.
Jika diartikan, ajakan itu memiliki arti:
Suara azan di masjid akan dilarang, tidak akan ada lagi yang memakai hijab. Perempuan sama perempuan boleh kawin, laki-laki sama laki-laki boleh kawin.
Tiga emak-emak itu lalu diamankan polisi. Namun Bawaslu menyatakan aksi ketiganya tak masuk pelanggaran pemilu.
"Dari hasil investigasi dan kajian, teman-teman di Karawang juga sudah melakukan pendalaman internal data pada kesimpulan tidak memenuhi unsur formil dan materiilnya," ucap Ketua Bawaslu Jabar, Abdullah pada Selasa (26/2).
Baca Juga: TKN: Ada Aktor Intelektual Dibalik Kampanye Hitam Jokowi di Karawang
Baca Juga: Menghina Jokowi, Tiga Emak-Emak di Karawang Ditetapkan Tersangka