Tak Hanya Berperang dengan Musuh, TNI Harus Bisa Perang Melawan Hoaks
Penyebaran hoaks semakin massive di masyarakat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Penyebaran berita bohong atau hoaks saat ini semakin sulit dibendung. Hoaks pun seringkali menimbulkan perselisihan di kalangan masyarakat yang tak sedikit berakhir pada kericuhan.
Untuk mengantisipasi banjir hoaks, Panglima Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi, Letjen Tri Soewandono mengimbau agar para pasukan TNI pun bisa berperang melawan hoaks yang dapat memecah keutuhan bangsa. Terlebih di era pesatnya perkembangan informasi ini, perang tak hanya angkat senjata.
Menurut, Tri, berada di masa digitalisasi ini menurutnya harus mewaspadai perang asimetris yang tidak terlihat wujudnya. Masyarakat juga, kata dia, perlu menyadari hal ini demi mencegah perpecahan.
"Masyarakat juga perlu untuk menyadari bahwa jangan kita percaya dengan hoaks. Kita tahu serangan hoaks bagian dari pada perang cyber," kata Tri pada acara HUT ke-74 TNI di Lapangan Gasibu, Sabtu (5/10).
1. Dinamika sosial banyak dipengaruhi infomasi tidak valid
Tri pun berharap tercipta sinergitas masyarakat, TNI beserta Polri harus tetap terjaga demi menjaga keutuhan NKRI. Karena menurutnya dinamika sosial yang terjadi saat ini banyak dipengaruhi oleh adanya informasi-informasi tidak valid.
"Bukan hanya TNI-Polri, dengan masyarakat, tokoh masyarakat juga perlu bersinergi," katanya.
Senada dengan Tri, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun masyarakat perlu untuk menyaring informasi agar tidak mudah terhasut informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
"Masyarakat siap menghadapi perang baru yaitu perang informasi," kata Ridwan.