Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Fakta Manisnya Halo-halo, Es Serut Kecintaan Warga Filipina

ilustrasi halo-halo (commons.wikimedia.org/Herbertkikoy)

Saat musim panas atau kemarau, es serut memang jadi pilihan minuman yang dicari untuk melepas dahaga. Filipina punya es serut yang sudah melekat dengan masyarakat Filipina, yaitu halo-haloHalo-halo terdiri dari es serut dengan aneka topping manis lalu diberi es krim dan selai ube.

Perpaduan es serut dengan aneka toping ini menciptakan rasa manis yang unik dan tekstur yang meriah. Konon, halo-halo ini terinspirasi dari es serut dari Jepang bernama kakigori tetapi tentunya dengan modifikasi sentuhan rasa lokal Filipina.

Mau tahu lebih lanjut tentang dessert kecintaan warga Filipina? Artikel ini akan mengulas serba-serbi menarik tentang halo-halo. Simak terus artikel ini, ya!

1. Es serut khas Filipina yang punya arti 'campur-campur'

ilustrasi halo-halo (commons.wikimedia.org/Daragang Nagueña)

Halo-halo menjadi dessert favorit masyarakat Filipina apalagi jika cuaca sedang panas-panasnya, halo-halo jadi salah satu dessert yang dicari. Halo-halo dalam bahasa Tagalog berarti 'mix-mix' atau 'campur-campur' karena dessert ini memang terdiri dari es serut dengan aneka topping manis dan ditaburi susu kental manis.

Topping dari halo-halo bisa berupa kacang putih, kacang merah, jeli warna-warni atau gulaman, nata de coco, pisang, dan pinipig (butir beras renyah yang ditumbuk menjadi serpihan). Di atas es serut ditambahkan ube halaya atau selai ubi ungu, dan satu scoop es krim ubi ungu. 

2. Berbagai macam topping dapat ditambahkan

ilustrasi halo-halo (commons.wikimedia.org/bingbing)

Topping dari halo-halo bisa bervariasi mulai dari yang klasik hingga yang disesuaikan dengan makanan lokal. Ada yang menambahkan  topping seperti nangka, macapuno (coconut sport), krim jagung, kamote (ubi jalar), keju, sagu mutiara, hingga telur asin. Adapun tambahan leche flan atau puding karamel diduga merupakan pengaruh dari kolonial Spanyol. 

Ada juga berbagai jenis halo-halo lokal yang mengandung bahan khas dari daerahnya seperti winter melon, durian, es krim stroberi, dan lainnya. Bahan-bahan dari berbagai rasa dan tekstur yang dicampur ini berpadu dengan sangat apik dan sopan di lidah. Tak heran jika halo-halo disukai oleh banyak orang dan menjadi bagian budaya kuliner Filipina sejak lama.

3. Makin unik dengan adanya ube halaya yang manis dan cantik

ilustrasi salad buko dan halo-halo (commons.wikimedia.org/Constantine Agustin)

Penggunaan ube halaya adalah salah satu yang unik dari halo-halo. Ube Halaya adalah makanan klasik Filipina yang terbuat dari ubi ungu, santan, dan mentega. Selai ini lebih padat dari selai pada umumnya, berwarna ungu yang cantik, dengan tekstur yang lembut.

Rasanya yang manis dan creamy sangat cocok ditambahkan ke halo-halo dan berpadu sempurna dengan tekstur dan rasa topping lainnya. Yummy!

4. Konon, halo-halo adalah adaptasi dari dessert khas Jepang

ilustrasi halo-halo (commons.wikimedia.org/Dondy Razon)

Konon, halo-halo berasal dari orang Jepang yang bermukim di Filipina pada zaman pra-perang Jepang. Melansir dari The Culture Trip, orang Jepang  terbiasa membuat dessert dingin yang manis kala itu. Mitsumame dan kakigori adalah dessert yang mirip dengan halo-halo.

Mitsumame adalah minuman dingin yang banyak mengandung kacang monggo atau kacang merah. Para imigran Jepang tersebut memperkenalkan dessert ini yang kemudian dimodifikasi oleh penduduk setempat dengan tambahan puding dan buah.

Namun menurut sejarawan bernama Ambeth Ocampo, halo-halo terinspirasi oleh dessert manis Jepang lainnya yang disebut kakigori, yaitu dessert berupa es serut yang ditambahkan dengan susu kental manis.

Orang Jepang memperkenalkan kakigori dan menambahkan kacang monggo, kemudian dessert ini pun disebut dengan mongo-ya. Mongo-ya  hanya terdiri dari monggo (sebagai pengganti kacang azuki merah dari Jepang), direbus dan dimasak dalam sirup kemudian disajikan di atas es serut dengan susu dan gula.

5. Makin populer setalah Perang Dunia II

ilustrasi halo-halo (commons.wikimedia.org/TeerapatL.)

Bersamaan dengan hal itu, masyarakat Filipina baru mengenal es krim dan makanan beku karena persediaan es terbatas. Pada tahun 1898,  Amerika Serikat menduduki Filipina. Amerika Serikat pun membangun pabrik es pertama di Manila pada tahun 1902, yang kemudian menjadi pemasok es di Filipina.

Gayung bersambut, para imigran Jepang di Filipina melihat ini sebagai peluang untuk meraup keuntungan dengan menjual mongo-ya. Alhasil, mongo-ya menjadi populer di kawasan Metro Manila.

Saat imigran Jepang angkat kaki dari Filipina setelah Perang Dunia II, masyarakat Filipina  mengadopsi dan mengembangkan kakigori Jepang agar sesuai dengan selera lokal dengan mengganti dan mencampurkan bahan-bahan lokal ke es serut ini. Dari situlah, muncul halo-halo khas Filipina berasal dan menjadi dessert populer di Filipina. 

Halo-halo  telah mengakar di hati dan lidah masyarakat Filipina dan menjadi comfort food warga Filipina. Jadi, kalau kalian berkunjung ke Filipina jangan lupa mencoba es serut yang memanjakan lidah ini ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us