Pengembangan SDM 4.0 Harus Didahului Keberadaan Industrinya

Seluruh sektor harus berupaya mencapai titik ini

Bandung, IDN Times - Sebagai negara berkembang, pemerintah tengah mengarahkan agar mayoritas sumber daya manusia (SDM) harus bisa menuju pada industri 4.0 atau revolusi industri keempat. Industri 4.0 dinilai akan membantu aktivitas manusia baik dari segi kualitas maupun efisiensi waktu.

Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Profesor Kadarsah Suryadi, mengatakan ada beberapa poin yang bisa memperlihatkan Indonesia sudah mulai masuk pada revolusi 4.0. Pertama, yang harus dilihat adalah apakah sudah ada industri di indonesia yang menjalakan revolusi 4.0.

Hal ini erat kaitannya dengan peran perguruan tinggi untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang nantinya akan bekerja di Industri yang sudah menerapkan 4.0. Kondisi ini sudah dilakukan di Industri maju seperti Jerman, Jepang, Cina ataupun Korea.

"Jika industrinya sudah beroperasi di Indonesia, tentunya akan memudahkan kami untuk menyiapkan dari sisi SDM-nya untuk merancang dan mendesainnya untuk bekerja di industri 4.0," kata Kadarsah melalui siaran pers, Selasa (28/10).

1. Ekosistem inovasi juga harus dibangun secara

Pengembangan SDM 4.0 Harus Didahului Keberadaan Industrinyalivemint.com

Setelah membangun industrinya, poin selanjutnya adalah membuat industri ini eksisting untuk masuk ke industri 4.0 yakni dengan membuat ekosistem inovasi. Hal itu sebagai salah satu langkah strategis dalam mengimplementasikan revolusi industri ke empat, dengan kolaborasi lintas sektor yakni pemerintah, akademisi dan pelaku industri.

"Ini yang saya maksud membentuk ekosistem, dengan tujuan akhir menjadikan Indonesia di tahun 2030 masuk dalam 10 besar dengan ekonomi terkuat dunia" ujarnya.

2. Regulasi dan alur suplai barang bisa dipercepat

Pengembangan SDM 4.0 Harus Didahului Keberadaan Industrinyapixelz.cc

Kemudian harus ada regulasi yang bisa menunjang revolusi 4.0, meskipun aturan itu bisa berjalan sesuai kondisi. Kemudian hal terakhir adalah sudah barang tentu, diperlukan supply chain tidak hanya dari row material menjadi produk jadi saja, tapi juga supply chain dari infrastukturnya manufaktur industri 4.0 tersebut.

Menurut Kadarsah, ada dampak dari Industri dari 4.0 ke arah jasa seperti e-commerce di mana hal sudah berjalan dengan baik. "Sedangkan untuk yang manufaktur, kami sedang menunggu dari berbagai stakeholder. Namun pada intinya kami siap untuk menciptakan di sisi SDM-nya" pungkasnya.

3. ITB jadi tuan rumah Internastional Joint Conference 2019

Pengembangan SDM 4.0 Harus Didahului Keberadaan IndustrinyaDok.IDN Times/Istimewa

Kadarsah mengatakan, saat ini Universiti Teknologi MARA Cawangan Kelantan, Malaysia, bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) sepakat menggelar International Joint Conference 2019. ITB ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Kadarsah menuturkan, IJC 2019 yang menggabungkan dua konferensi utama yakni International Conference on Mathematics, Statistics and Computing Technology (ICMSCT2019) dan International Conference on Governance, Management and Social Innovation (ICGMSI2019) dengan berbagai abstrak yang dikirim dari Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina, dan Sri Lanka.

Adapun makalah yang diterima mencakup berbagai topik termasuk Matematika Murni dan Terapan, Statistik Terapan, Pendidikan Statistik, Analitik Big Data, Ilmu Komputasi, Tata Kelola Perusahaan, Akuntansi Islam, Pemasaran, Manajemen Halal, Organisasi Perilaku, Kewirausahaan dan Inovasi Sosial.

"Konferensi multi ini diselenggarakan bersama untuk memberikan kesempatan kepada para peneliti dan praktisi dari industri untuk berbagi temuan penelitian mereka dan membangun berbagai kolaborasi penelitian di tingkat internasional," kata Kadarsyah.

Baca Juga: 5 Keterampilan yang Wajib Dimiliki Millennial di Era Industri 4.0

Baca Juga: Sektor Ekonomi di Kabinet Indonesia Maju Dikuasai Golkar

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya