Industri Halal Tumpuan Masa Depan Indonesia

Produk kamu sudah ikut sertifikasi halal belum?

Bandung, IDN Times - Perdagangan industri halal di Indonesia saat ini ditaksir mencapai 3 miliar dolar AS. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat mengingat Indonesia berkepentingan dengan pengembangan produk halal.

Islamic Financial Expert, Prof Dr Ir Sudarso Kaderi Wiryono DEA mengatakan, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia berkepentingan mengembangkan industri halal dan produk-produk halal.

“Hadirnya kawasan industri halal akan mempermudah untuk pengembangan kebijakan, mudah memonitor, dan menjamin kehalalannya,” ujar Sudarso melalui siaran pers yang diterima IDN Times, Sabtu (25/7/2020).

Dia menuturkan, dengan kondisi Indonesia sebagai salah satu negara muslim terbesar di dunia, seharusnya industri halal menjadi tumpuan bisnis masa depan Indonesia. Sebab cakupan industri halal luas, mulai dari keuangan, manakan, minuman, kosmetik, obat-obatan, fashion, travel, dan lainnya.

1. Lima kawasan sedang dipersiapkan jadi kawasan industri halal

Industri Halal Tumpuan Masa Depan Indonesiatandemsl.com

Direktur Industri Produk Halal Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNKS), Afdhal Aliasar mengatakan, ada lima kawasan industri halal yang sedang dalam proses persiapan pembentukan. Kelima kawasan tersebut yakni Modern Cikande, Bintan Inti, Batamindo, Jakarta Pulogadung, dan Safe and Lock Sidoarjo.

 

Kawasan industri halal potensial untuk mengembangkan industri halal terintegrasi. Ia berharap, semua proses sesuai rencana, apalagi sejak Juni 2020 keluar Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No 17 tahun 2020 tentang Prosedur Pendaftaran dan Pembangunan Kawasan Industri Halal. 

 

"Kawasan ini diharapkan mempercepat pertumbuhan industri halal. Sebab saat ini, baru beberapa sektor yang mulai terlihat, seperti fesyen. Namun untuk makanan halal dan farmasi belum terlihat. Bahkan beberapa bahan makanan masih bergantung impor. Kondisi ini harus segera diselesaikan," kata Afdhal.

 

2. Penunjang industri hala lainnya juga tengah dipersiapkan

Industri Halal Tumpuan Masa Depan IndonesiaDok.IDN Times/istimewa

Afdhal mengatakan, kawasan industri halal hanya salah satu fokus utama KNEKS. Fokus utama lainnya yakni penyusunan strategi nasional pengembangan industri produk halal, pengembangan zona halal, dan kawasan industri, pengembangan destinasi pariwisata halal dan peningkatan kualitas UMKM, pengembangan halal port, dan peningkatan riset dan inovasi industri halal.

Head of Corporate Communication Bio Farma sekaligus Tim Advokasi Halal Bio Farma, Iwan Setiawan mengungkapkan, sebanyak 52 dari 140an negara yang menggunakan produk Bio Farma merupakan negara Islam.

Karena itu kehalalan produk menjadi sangat penting. Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi agar produk dikatakan halal. Pertama, material yang digunakan tidak terkontaminasi. Kedua, fasilitas yang digunakan tidak boleh ada barang haram. Ketiga, proses tidak boleh memanfaatkan barang yang haram, meski itu hanya bersentuhan.

“Persoalannya, kriteria halal negara-negara muslim di dunia masih berbeda. Untuk itu diperlukan sinergitas dan harmonisasi agar kriteria ini menjadi sama,” pungkas dia.

3. Sektor produksi dan konsumsi harus diseimbangkan

Industri Halal Tumpuan Masa Depan IndonesiaUMKM Halal di Aceh (IDN Times/Saifullah)

Sementara itu Associate Professor of Entrepreneurhsip Wawan Dhewanto, Ph.D yang saat ini juga menjadi Sekretaris Senat Akademik Institut Teknologi Bandung (ITB) menyebut, strategi yang perlu dilakukan agar halal industrial park di Indonesia bisa bertahan dan berkembang, yaitu dengan menjaga agar pasokan dan permintaan seimbang, mengembangkan ekosistem halal.

"Perlunya integrasi bisnis dengan teknologi, menetapkan standar kualifikasi perusahaan halal dan insentif untuk perusahaan yang berada di kawasan industri halal," kata dia.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya