Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Waspada, Hari Ini Hujan Ringan hingga Petir Masih Terjadi di Bandung Raya

ilustrasi kondisi setelah hujan turun (pixabay.com/Vika_Glitter)

Bandung, IDN Times - Badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika (BMKG) memprediksi hari ini masih akan terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga berpetir pada daerah Bandung Raya.

Dari informasi yang dihimpun IDN Times, Rabu (26/2/2025) di kawasan Kota Bandung seluruh kecamatan yang ada akan terjadi hujan dengan intensitas ringan. Sementara itu di kawasan Bandung Barat terdapat beberapa kecamatan akan terjadi hujan petir seperti di daerah Lembang Parongpong dan Cisarua, sementara di kecamatan lainnya hanya akan terjadi hujan dengan intensitas ringan.

Dari data BMKG untuk sepekan ke depan atau sampai tanggal 2 Maret 2025 diperkirakan terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan suplai masa uap air yang mendukung pembentukan awan konvektif dan terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Sejumlah faktor pun membuat adanya anomali suhu muka laut di sebagian wilayah perairan Indonesia yang relatif hangat. labilitas atmosfer lokal diperkirakan bervariasi Pada kategori ringan hingga kuat mendukung proses konvektif di sebagian wilayah Jawa Barat.

BMKG meminta agar masyarakat dan instansi terkait lebih waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologis seperti hujan lebat hingga sangat lebat, serta adanya angin kencang yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir tanah longsor pohon tumbang serta dampak kerusakan lainnya.

“Tetap tenang namun tetap waspada terhadap potensi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi masyarakat diharap mengenali potensi bencana di lingkungannya dan mulai memahami cara mengurangi resiko bencana tersebut,” dari data BMKG dikutip, Rabu (26/2/2025).

1. Banjir dan pohon tumbang terjadi di Kota Bandung

Ilustrasi pohon tumbang. (Dok.IDN Times/istimewa)

Kemarin, banjir dan pohon tumbang terjadi di sejumlah daerah Kota Bandung akibat hujan deras disertai angin yang mengguyur dari siang hingga petang.

Berdasarkan data dari Area Traffic Control System (ATCS) Dinas Perhubungan Kota Bandung, Selasa, hingga pukul 18.00 WIB banjir tercatat terjadi di beberapa titik bagian selatan Kota Bandung akibat hujan deras selama lima jam sejak pukul 13.00 WIB.

ATCS mencatat ada tiga titik menonjol terjadinya banjir, yakni di sekitar Gang Erus, Jalan Mohammad Toha, Kelurahan Mekarwangi, Kecamatan Bojong Kidul. Kemudian Pertigaan Margacinta (Pasar Kordon) Jalan Ibrahim Adjie, Kelurahan Cijaura, Kecamatan Buah Batu; dan terowongan tol Jalan Cibaduyut, Kelurahan Cibaduyut Kidul, Kecamatan Bojongloa Kidul.

Data ATCS juga mencatat bahwa ada sekitar lima lokasi pohon tumbang yang dilaporkan terjadi akibat hujan deras di Kota Bandung, yakni di pertigaan Jalan Guntursari Wetan-Batu Api, Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong.

Kemudian di depan SMA Aloysius, Jalan Sultan Agung, Kelurahan Citarum, Kecamatan Bandung Wetan; serta Pertigaan Jalan Soekarno Hatta-Cijawura Girang, Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buahbatu. Ada juga di Gang Haji Anwar RT 06-07 RW 03, Jalan Porib, Kelurahan Margahayu Utara, Kecamatan Babakan Ciparay; dan Jalan Gondang, Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong.

ATCS Dishub Kota Bandung juga mencatat pascahujan deras ada beberapa titik kemacetan yang terjadi, yakni di Jalan Soekarno Hatta pada Simpang Buahbatu, Batununggal, Mohammad Toha, Kopo, serta Pasirkoja utamanya mengarah selatan (Kabupaten Bandung) yang terpantau padat.

"Saya mau pulang dari Dayehkolot ke Ujungberung banjir di mana-mana jadi macet juga," kata Setya salah satu pengendara yang terjebak banjir.

Kepadatan juga terjadi di Jalan Dr Djunjunan (Pasteur) yang mengarah ke Gerbang Tol, dan sebaliknya lancar; Jalan Suci sampai A. H. Nasution mengarah ke Ujung Berung; Jalan Terusan Jakarta mengarah ke Arcamanik.

2. BPBD imbau warga lebih waspada

Penampakan lokasi kejadian tanah longsor tewas pasutri di Gang Kelinci, Kelurahan Gedong Air, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Kota Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna) .

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi rawan longsor di sejumlah wilayah di Jabar. Sebab curah hujan diprediksi akan meningkat untuk satu pekan ke depan.

Pranata Humas Ahli BPBD Jabar Hadi Rahmat mengatakan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyampaikan tentang prakiraan cuaca di daerah rawan longsor periode 24 Februari hingga tanggal 3 Maret. Mereka memperkirakan bakal terjadi hujan ringan, sedang hingga lebat dan sangat lebat pada siang hingga malam hari di 11 kabupaten.

"Yang berpotensi terjadinya rawan longsor yang masuk dalam kategori zona menengah dan tinggi untuk pergerakan tanah," ujar Hadi, Selasa (25/2/2025).

Hadi mengatakan, potensi hujan ringan, sedang, lebat hingga lebat periode tanggal 24 Februari hingga tanggal 27 di daerah rawan longsor zona menengah dan tinggi di wilayah Kabupaten Bogor. Purwakarta, Subang, Sumedang, Kuningan, Majalengka, Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Cianjur dan Sukabumi.

Selain itu, pada tanggal 28 Februari potensi hujan di daerah rawan longsor dapat terjadi di Kabupaten Bogor, Subang, Purwakarta, Cianjur dan Sukabumi. Sementara tanggal 1 Maret hingga 2 Maret potensi hujan dapat terjadi di 11 kabupaten termasuk tanggal 3 di wilayah Kabupaten Cianjur.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana tanah longsor terutama bila terjadi hujan lebat. Apabila terjadi suara gemuruh, tandanya ada pergerakan tanah dan longsor. "Lakukan evakuasi mandiri ke lapangan dan aman serta membawa barang secukupnya untuk menghindari dampak korban jiwa," kata dia.

3. Pergerakan tanah sempat terjadi di Tasikmalaya

Penampakan lokasi kejadian tanah longsor tewas pasutri di Gang Kelinci, Kelurahan Gedong Air, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Kota Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna) .

Dampak bencana berupa pergerakan tanah di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat semakin meluas, terdata oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat jumlah rumah warga yang rusak menjadi 44 unit.

Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Tasikmalaya, Nuraedidin dalam siaran daring bertajuk “Teropong Bencana” Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dikutip dari ANTARA.

Naraedidin menjelaskan bahwa sebelumnya dilaporkan ada sebanyak 33 unit rumah rusak akibat pergerakan tanah di kawasan Kecamatan Cimeang, Tasikmalaya itu. Namun merujuk dari hasil pendataan terbaru dari tim reaksi cepat BPBD Tasikmalaya di lapangan jumlah rumah yang rusak menjadi 44 unit.

Ia menambahkan selain itu pihaknya juga mendapati sebanyak 18 gedung sekolah terancam rusak karena lokasinya di bawah lereng perbukitan dengan kondisi tanah yang rapuh.

Adapun mayoritas rumah warga tersebut kondisinya mengalami retak-retak pada bagian dinding, lantai, dan atap dengan tingkat kerusakan ringan, sedang dan berat.

"Tapi hanya ada dua rumah rusak berat di Desa Cikondang sehingga penghuninya, dua keluarga, saat ini yang harus dipindahkan atau dievakuasi," kata Naraedidin.

Dia menyebutkan bahwa atas dampak kerusakan yang semakin meluas ini maka BPBD Tasikmalaya akan menyegerakan upaya identifikasi pergerakan tanah secara menyeluruh bersama dengan tim Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Pergerakan tanah ini memang berisiko besar di Tasikmalaya dari kajiannya, berpotensi terjadi ada 164 ribu hektare, dengan 4.710 jiwa yang berisiko," kata dia.

Terlepas dari situ, ia memastikan bahwa pihaknya bersama Dinas Sosial Tasikmalaya dan tim dari Baznas di Jawa Barat akan mencukupi kebutuhan logistik tercukupi untuk 77 orang korban pergerakan tanah, yang pertama kali terjadi pada akhir Januari 2025 itu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us