Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250705-WA0051.jpg
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Intinya sih...

  • Acara Pekan Kreativitas Jawa Barat, DCDC Lafitsef, dan Pocari Sweat Run 2025 sukses digelar di Bandung tanpa kendala berarti.

  • Pekan Kreativitas Jawa Barat mencatat prestasi membanggakan bagi Kota Bandung dengan sekitar 60.000 pengunjung dan perputaran uang sekitar Rp71 miliar.

  • Forum investasi bisa digelar di Bandung karena sejumlah investor dan perusahaan teknologi membangun ekosistem berbasis data dan blockchain di kota ini.

Bandung, IDN Times - Dalam kurun waktu satu pekan, tiga acara besar sukses digelar di Kota Bandung tanpa kendala berarti. Ketiganya antara lain acara Pekan Kreativitas Jawa Barat, DCDC Lafitsef di Jalan Soekarno, dan Pocari Sweat Run 2025 dan berlangsung lancar, aman, serta memberikan dampak signifikan bagi pergerakan ekonomi.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menyebut keberhasilan tiga event ini menjadi sinyal kuat bahwa Kota Bandung siap menjadi tuan rumah untuk hajatan-hajatan berskala nasional, bahkan internasional.

“Bandung bisa menangani kegiatan dengan pengunjung puluhan ribu orang, dalam waktu berdekatan, dan tetap menjaga kelancaran, keamanan, hingga kebersihan kota,” ujar Farhan di Balai Kota Bandung, Senin (21/7/2025).

1. Masyarakat menikmati setiap acara yang digelar

Dok. POCARI SWEAT

Pekan Kreativitas Jawa Barat mencatat sejumlah prestasi membanggakan bagi Kota Bandung. Dekranasda Kota Bandung berhasil meraih gelar juara umum, Mojang Jajaka Bandung masuk lima besar, dan proposal investasi Kota Bandung masuk sepuluh besar nasional.

“Ini menunjukkan bahwa Bandung tetap menjadi salah satu kota paling progresif, baik dari sisi sosial, budaya, maupun ekonomi,” kata Farhan.

Acara yang digelar selama tiga hari ini mendatangkan sekitar 60.000 pengunjung. Pemerintah Kota Bandung tengah menunggu data rinci dari Bank Indonesia untuk menghitung perputaran uang yang terjadi selama event berlangsung.

Event kedua, DCDC Lafitsef, digelar di sepanjang Jalan Soekarno pada 19 Juli 2025. Festival musik dan komunitas ini berlangsung dari pagi hingga malam tanpa hambatan. Ribuan warga tumpah ruah menikmati pertunjukan, bazar, dan aktivitas kreatif lainnya.

“Masyarakat menikmati acaranya, tidak ada gangguan keamanan. Walau sedikit macet, tapi terkendali. Ini bukti warga dan komunitas bisa berkolaborasi dengan baik,” ujar Farhan.

Event terakhir yaitu Pocari Sweat Run 2025, diikuti lebih dari 15.000 pelari dari berbagai daerah. Menurut Farhan, ini adalah bukti nyata bahwa Bandung sudah sejajar dengan kota-kota besar lain dalam penyelenggaraan sport tourism.

“Jakarta punya Marathon, Bali ada punya acara serupa, Jogja dengan Jogja Marathon, dan Borobudur dengan Borobudur Marathon. Bandung punya Pocari Sweat Run. Ini momentum penting,” tegasnya.

2. Raup puluhan miliar dari kegiatan tersebut

ilustrasi uang rupiah (unsplash.com/MufidMajnun)

Kendati demikian, Farhan mencatat beberapa catatan teknis untuk evaluasi, seperti pengaturan arus lalu lintas dan titik perpotongan pelari.

Namun secara umum, pelaksanaan dinilai berhasil. Dukungan penuh dari kepolisian, TNI, dan kewilayahan memastikan keamanan dan kelancaran selama acara.

Farhan juga mengungkapkan dampak ekonomi yang signifikan dari gelaran ini di mana sekitar Rp71 miliar perputaran ekonomi dari sektor perhotelan selama tiga malam. Kemudian uang sebesar Rp35 miliar dari kegiatan yang langsung terhubung dengan Pocari Run dan tambahan Rp12–16 miliar dari transaksi selama Pekan Kreativitas Jabar.

“Semua ini bukan hanya soal ekonomi. Yang utama adalah menghidupkan kota, menjadikan Bandung sebagai ruang publik yang aktif, sehat, dan menyenangkan. Kalau ada nilai ekonomi, itu bonus,” tambah Farhan.

3. Forum investasi bisa digelar di kota ini

Ilustrasi investasi properti (Pexels.com/Jakub Zerdzicki)

Lebih lanjut, Farhan menyebut saat ini sejumlah investor dan perusahaan teknologi tengah membangun ekosistem berbasis data dan blockchain di Bandung. Ini akan digunakan untuk memetakan perilaku wisatawan dan warga kota dalam berbagai event.

“Saat kita bilang 15.000 pelari, itu bukan cuma angka. Tapi data. Kita akan gunakan itu untuk membuat kebijakan yang lebih presisi ke depan,” pungkasnya.

Dengan keberhasilan tiga event besar tersebut, Pemkot Bandung meyakini bahwa kota ini semakin siap untuk menjadi tuan rumah kegiatan skala nasional lainnya, dari festival seni, event olahraga, sampai forum-forum investasi.

“Kota Bandung bukan hanya bisa menggelar acara, tapi juga mengelolanya dengan baik. Inilah kota yang ingin kita bangun: aktif, produktif, sehat, dan menyenangkan bagi siapa pun,” tutup Farhan.

Editorial Team