Wakil Walkot Bandung Erwin Sakit Usai Jadi Tersangka, Farhan Ragu Menjenguk
- Wakil Wali Kota Bandung, Erwin jatuh sakit setelah ditetapkan sebagai tersangka korupsi meminta tender ke dinas-dinas.
- Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan belum bisa menjenguk langsung karena harus izin kejaksaan.
- Farhan menyampaikan, sebagai wakil Kota Bandung aktif tidak bisa sembarangan asal menjenguk seseorang yang kini sedang terlibat proses hukum.
Bandung, IDN Times - Wakil Wali Kota Bandung Erwin jatuh sakit setelah ditetapkan sebagai tersangka korupsi meminta tender ke dinas-dinas. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan pun belum bisa menjenguk langsung karena harus izin kejaksaan.
Farhan mengatakan, kabar Erwin mengalami sakit benar adanya. Namun, saat ini ia belum bisa menjenguk dan melihat langsung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bandung Kiwari, lantaran Erwin kini sudah berstatus tersangka.
"Saya belum nengok, karena bagaimana pun juga saya sedang menunggu izin dari kejaksaan. Karena statusnya ini, izin untuk menengok, gak boleh sembarangan," ujar Farhan di Pendopo Kota Bandung, Kamis (11/12/2025).
1. Tidak bisa sembarangan temui tersangka korupsi
Farhan menyampaikan, sebagai wakil Kota Bandung aktif, ia tidak bisa sembarangan menjenguk seseorang yang kini sedang terlibat proses hukum. Sehingga, dia masih menunggu kabar dari kejaksaan untuk bisa menengok Erwin.
"Kalau saya orang biasa boleh, tapi ya karena status saya sebagai wali kota jadi harus ada izin. Jangan sampai saya seakan-akan menimbulkan prasangka," katanya.
2. Farhan masih mengkaji aturan
Dengan begitu, Farhan mengatakan bahwa ia segera mempelajari terlebih dahulu aturan yang berlaku seperti apa, karena dia belum mengetahui secara pasti aturan untuk menjenguk seseorang yang kini berstatus sebagai tersangka korupsi.
"Kalau masalah ini kami masih berdiskusi. Kami akan lihat aturannya saja dulu, sehingga tergantung dari peraturan yang berlaku seperti apa," kata dia.
3. Farhan belum tahu sakit apa
Berdasarkan informasi yang beredar, Erwin dikabarkan mengalami sakit infeksi paru dan leukosit tinggi, Farhan menegaskan bahwa ia belum mengetahui lebih lanjut penyebab sakit dari wakilnya itu. Sebab, Farhan belum mendapatkan laporan diagnosis pasti dair dokter.
"Nah ini saya lagi nunggu laporan diagnosisnya. Saya belum berani mengatakan karena saya bukan ahlinya, kedua juga karena ini berimplikasi terhadap status hukum beliau," ujarnya.
