Teken MoU, Apa Saja Kerjasama Gojek dengan Pemprov Jabar?

Head of Regional Government Relations GOJEK Jawa Barat dan Banten, Muhammad Chairil mengatakan, sebenarnya ada banyak poin sasaran dalam MoU tersebut. Di antaranya adalah pembinaan dan pengembangan usaha kecil di Jabar, pelatihan perempuan guna pemberdayaan, optimalisasi pelayanan transportasi online, dan pemamfaatan GO-PAY sebagai metode pembayaran di lokasi yang dikelola Pemprov Jabar.

"Kami juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pengurangan sampah plastik, dan mempromosikam potensi daerah," kata Chairil kepada awak pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (25/5).

Pengguna aplikasi GOJEK yang berada di Gedung Sate sejauh ini perlu menentukan tempat janjian dalam memesan driver. Agak merepotkan, memang. Hal itu tidak akan terjadi lagi, utamanya setelah MoU diteken.

Menurut Chairil, perusahaannya akan segera membangun shelter GOJEK, tempat di mana driver dan konsumen bertemu. Pengadaan shelter ini dianggap dapat meningkatkan pelayanan GOJEK, sekaligus merespons aturan pemerintah.

"Ini juga sejalan dengan semangay dan komitmen GOJEK dalam mendukung optimalisasi Peraturan Menteri Perhubungan No. 12 Tahun 2019 tentang perlindungan keselamatan pengguna sepeda motor untuk kepentingan masyarakat," tuturnya.

Tak hanya itu, dalam waktu singkat GOJEK akan menggelar sejumlah pelatihan di bawah GOJEK Wirausaha, guna memberdayakan masyarakat. Meski berbasis digital, program tersebut dilaksanakan dalam bentuk kelas tatap muka.

"Tujuannya untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan membangun bisnis agar para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) naik kelas dengan masuk ke dunia digital," tuturnya.

Lagian, dengan klaim sebagai perusahaan anak bangsa, Gojek memang bertanggung jawab menciptakan dampak positif bagi masyarakat. "Bagaimana pun kami berupaya menciptakan dampak ekonomi itu melalui inovasi dan teknologi," kata Chairil.

Yang terakhir, Gojek berkomitmen untuk menggelar program pelatihan kewirausahaan bagi kaum hawa. Tak sampai di situ, merka pun berkomitmen menampung tenaga kerja perempuan melalui banyak ekosistem GOJEK.

"Di antaranya ialah GO-LIFE. Dengan begitu, GOJEK punya visi misi yang sama dengan program pemerintah Sekoper Cinta (Sekolah Perempuan Capai Impian dsm Cita-cita)," ujarnya.

Perhitungan ilmiah mengenai dampak eksistensi GOJEK bagi masyarakat Indonesia pernah dikerjakan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) lewat penelitiannya. Menurut kalkulasi mereka, ekosistem GOJEK telah berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia mencapai Rp44,2 triliun.

Dalam jumlah fantastis itu, Rp25 triliun di antaranya disumbangkan oleh mitra driver GO-RIDE dan GO-CAR, Rp18 triliun disumbangkan mitra UMKM melalui layanan GO-FOOD, dan Rp1,2 triliun disumbangkan mitra GO-LIFE.