Sampah Masih jadi Ancaman Infrastruktur Sungai di Majalengka

- BBWS Cimanuk Cisanggarung (BBWS CC) mendapati banyak sampah yang memenuhi aliran sungai
- Sampah menjadi ancaman bagi infrastruktur sungai dan mempercepat kerusakan peralatan
- Pihak BBWS CC membuat tempat pengolahan sampah internal untuk mengatasi masalah tersebut
Majalengka, IDN Times- Permasalahan sampah masih dialami pihak BBWS Cimanuk Cisanggarung. Dari proses penyisiran, BBWS kerap mendapatkan banyak sampah yang memenuhi aliran sungai.
Terkait hal itu, pihak BBWS berinisiatif membuat tempat pengolahan sampah internal. Lewat pengolahan sampah itu, diharapkan masyarakat, khususnya yang berada di dekat sungai bisa menghentikan kebiasaan tersebut.
"Akhirnya kami membuat ini (pengolahan sampah). Dengan niatan masyarakat yang di tepi saluran, jangan buang sampah ke sungai," kata Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung Dwi Agus Kuncoro, Kamis (5/6/2025)
1. Tumpukan sampah percepat kerusakan peralatan

Dijelaskan Agus, dari sampah yang dibuang ke sungai, pada akhirnya akan menciptakan gunungan sampah di pintu air. Kondisi itu, kata dia, bisa memicu kerusakan pada pintu air, di antaranya mempercepat pengeroposan.
"Kami membuat ini karena keprihatinan. Masyarakat marak membuang sampahnya di irigasi atau saluran sungai. Dan itu mencemari infrastruktur kami loh. Pintu-pintu tersumbat," kata dia.
Selain itu, masalah juga hadir saat proses pengerukan sungai. Kondisi sampah yang sudah bercampur dengan lumpur, menimbulkan permasalahan tersendiri saat penanganannya.
"Pada waktu sampah itu kami ambil, bercampur dengan lumpur, itu tidak bisa dibuang ke TPA, karena basah. Dibawa kemana sampah ini?," jelasnya.
2. Ada tiga tempat pengolahan sampah

Hingga saat ini, ada tiga titik pengolahan sampah di sepanjang wilayah yang berada di bawah kewenangan BBWS. Tempat pengolahan sampah yang ada di Bendung Rentang, Desa Panongan, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, tercatat sebagai yang paling besar yang ada di sepanjang jalur BBWS.
"Sudah tiga, ini yang paling besar. Jadi ini di Bendung Rentang, Majalengka. Lalu ada dua lagi di Cikedung dan Wedasari, Kabupaten Indramayu," kata Agus.
Selain di tiga titik itu, tempat pengolahan sampah juga rencananya akan dibangun di wilayah Cirebon. "Insyaallah nanti di Cirebon. Ini kan baru Majalengka satu, Indramayu dua. Nanti insyaallah di Cirebon lah," papar dia.
3. Tempat pengolahan sampah di Rentang bisa tampung 2 ton

Untuk tempat pengolahan sampah di Rentang, jelas Agus, bisa menampung sampah hingga dua ton per hari. Dengan kapasitas sebanyak itu, diharapkan masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan, termasuk ke sungai.
"Ini kapasitasnya dua ton sehari. Buang ke tempat sampah, nanti diambil lalu diolah. Ada petugas, kita bersama kelompok. masyarakat. Sampah itu akan kami ambil. Masyarakat tinggal kumpulkan saja sampahnya," kata Agus
Agus menambahkan, pihaknya memiliki kerja sama dengan sejumlah perusahaan, terkait penanganan sampah itu. Sampah yang sudah diolah, akan dipasarkan ke beberapa perusahaan.
"Awal-awal tidak bisa dijual. Sekarang bisa, walaupun belum bisa nutup untuk operasional. Hasil olahan, kami sudah kerja sama dengan perusahaan. Yang organik untuk makanan ternak," jelas Agus