Bandung Barat, IDN Times - Dua orang meninggal dunia di bendungan Waduk Saguling. Keduanya tewas akibat kecelakaan perahu tepat di belakang kompleks Tatar Purbasari, Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Jumat (10/7).
Diketahui, identitas korban meninggal bernama Suhartono dan Beny Mulyadi. Kedua korban merupakan Warga Kampung Cijeungjing, RT 01/19, Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, KBB.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Duddy Prabowo mengatakan, peristiwa naas itu bermula ketika rombongan sebanyak 5 orang warga hendak menyeberang Waduk Saguling menggunakan perahu dari Kampung Cipondoh ke Cikondang, Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang, sekitar pukul 16.56 WIB.
Belum jauh melaju, perahu yang ditumpangi lima orang itu tiba tiba oleng, hilang keseimbangan sampai akhirnya terbalik. Mau tak mau, 5 orang yang termasuk nahkoda itu tercebur ke Waduk Saguling.
Melihat ada rekannya yang tenggelam, Suhartono dan Beny Mulyadi berusaha menolong. Namun takdir berpihak lain, niat menolong keduanya berujung maut. Suhartono dan Beny Mulyadi tak mampu menyelamatkan diri.
"Jadi kedua korban ini berupaya untuk menolong rekan-rekannya, tapi malah mereka yang tenggelam," ujar Duddy, Sabtu (11/7).
Sementara dua teman dan satu nahkoda berhasil selamat. Tiga orang selamat itu yakni Panji warga Kota Baru Parahyangan Kompleks Purbasekar Kulon nomor 23 Desa Cipeundey, Kecamatan Padalarang, Rizki warga Kompleks PPI blok D3 Desa Padalarang, dan sopir perahu Rusmana warga Kampung Cikondang, RT 02/04, Desa Bojonghaleuang, Kecamatan Saguling, KBB.
Duddy menyebutkan, setelah mendapat laporan adanya dua korban tenggelam, petugas BPBD KBB, Polisi dan sejumlah masyarakat terjun untuk melakukan pencarian. Korban atas nama Beny Mulyadi berhasil ditemukan pada pukul 20.57 WIB sementara korban bernama Suhartono ditemukan pada pukul 21.29 WIB.
Korban ditemukan tak jauh dari titik terbaliknya perahu dengan kondisi tubuh yang sudah terbujur kaku. Petugas berhasil menemukan jasad korban di ke dalaman sekitar 6 meter di bawah air.
"Mereka kemudian diangkat ke permukaan menggunakan jangkar dengan kondisi sudah membujur kaku," sebutnya.
Menurut Duddy, petugas tidak menemukan kendala apapun. Sejumlah saksi dan warga sekitar aktif membantu melakukan pencarian. Atas kejadian ini, Duddy meminta agar masyarakat memperhatikan kapasitas perahu saat melakukan penyeberangan di Waduk Saguling.
"Banyak saksi yang lihat dan menunjukkan titik korban tenggelam. Kami fokus cari disitu dan berhasil ditemukan, lalu diangkat," tandasnya.