Karawang, IDN Times - Sejumlah pemudik bermotor mengeluhkan kondisi jalur mudik di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang masih banyak berlubang. Padahal beberapa waktu lalu jalanan ini sudah diperbaiki meski dengan cara yang sederhana.
"Beberapa kali terjebak jalan rusak di Karawang. Banyak, ada banyak yang berlubang," kata Joko, salah seorang pemudik bermotor dari Bekasi menuju Indramayu dilansir ANTARA, Jumat (28/3/2025).
Ia mengeluhkan kondisi jalan, khususnya di wilayah Karawang, yang jalannya masih banyak berlubang. Kondisi itu disampaikan karena cukup mengganggu, apalagi saat malam hari, titik kerusakan atau jalan yang berlubang tidak terlalu jelas terlihat di tengah arus lalu lintas yang cukup ramai.
Seharusnya, kata dia, kondisi jalan rusak itu sudah diperbaiki sebelum musim mudik Lebaran, sehingga pengguna jalan bisa aman dalam berkendara.
"Kalau mudik sebelumnya, kondisi jalan cenderung aman. Jarang ditemukan jalan berlubang, tapi mudik sekarang saya sering kejebak lubang," katanya seraya menambahkan kalau setiap tahun dirinya selalu mudik dengan menggunakan sepeda motor.
Sementara itu selama beberapa hari terakhir, kondisi jalan rusak dan berlubang di jalur mudik dilaporkan menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan yang dialami pemudik bersepeda motor.
Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) mencatat selama beberapa hari terakhir sudah terjadi lebih dari sepuluh kali kecelakaan di jalur arteri Karawang yang merupakan jalur mudik di wilayah Karawang.
Selain karena pengendara yang ngebut, ada juga sejumlah pemudik bermotor yang kecelakaan akibat terjebak jalan rusak dan berlubang di wilayah Karawang.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sudah mengecek kondisi jalanan di sekitar Karawang yang akan dilalui oleh pemudik. Dia menyebut bahwa perbaikan jalan ini seharusnya bisa disegerakan oleh Kementerian PU karena masuk dalam kategori jalan nasional.
"Ini pekerjaan yang dilakukan oleh Kementerian PU, ada satuan kerja yang berada di sini. Kemudian orangnya sudah diminta bupati untuk penjelasan. Dan saya sudah minta agar ini segera diaudit," ujar Dedi.
Menurutnya, dari sisi pengerjaan memang ada aspal yang dingin dan itu sudah biasa, tapi seharusnya dipakai menggunakan alat berat. Sedangkan perbaikan yang dilakukan sekarang hanya ditabur saja dan tidak dipadatkan seperti biasanya.