Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Obat Corona di Rumah Sakit Jabar Langka, Ridwan Kamil: Ada Penimbunan!

IDN Times/Galih Persiana

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) berikan tanggapan mengenai keluhan sejumlah rumah sakit di daerah yang mengalami kehabisan obat COVID-19 dan vitamin.

Ridwan Kamil alias Emil, Gubernur Jabar mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan stok obat-obatan untuk pasien COVID-19 langka di rumah sakit kabupaten dan kota di Jabar.

"Jadi memang kewenangan suplai obat ada di Kemenkes, dan dari Kajati juga sudah menyampaikan ada kasus penimbunan yang sudah diproses secara hukum kerja sama dengan polisi. Intel kejaksaan memonitor potensi keosongan itu yang saya dapat laporan," ujar Emil, berdasarkan keterangan resminya, Sabtu (7/8/2021).

1. Pemprov Jabar sudah bekerja sama dengan 11 perusahaan farmasi untuk suplai obat dan vitamin untuk pasien COVID-19

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Selama lonjakan kasus terjadi usai libur lebaran 2021, Emil bilang, Pemprov Jabar terus berupaya membuat langkah kongkret dengan tidak menunggu bantuan obat dan vitamin dari pemerintah pusat.

"Obat gratis Jabar kita sudah kerja sama dengan 10 perusahaan farmasi. Saran saya tolong rumah sakit yang kehabisan agar meminta obat gratis ke provinsi," katanya.

2. Kelangkaan ini akan disampaikan pada Kemenkes

default-image.png
Default Image IDN

Pemprov Jabar juga menyediakan bantuan obat langsung pada pasien COVID-19 yang tengah melakukan isolasi mandiri. Emil mengatakan, bantuan dapat didapatkan dengan mendapatkan langsung melalui aplikasi pikobar.

"Khusus obat berat di rumah sakit yang kosong, kita akan terus sampaikan ke Kemenkes," kata dia.

3. Emil sebelumnya sudah mengusulkan pada Kemenkes untuk menambah obat ke Jabar

ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Selain menyediakan obat gratis untuk pasien isolasi mandiri, Pemprov Jabar juga menyediakan layanan telekonsultasi medis gratis. Pada Rabu (21/7/2021), tercatat sudah ada 40.000 pasien berkonsultasi.

Emil menambahkan, Pemprov Jabar sudah meminta pada Kemenkes untuk menambah pasokan obat hipertensi, diabetes, dan jantung. Pasalnya, ketiga penyakit itu banyak dialami pasien komorbid COVID-19 di Jabar.

"Mayoritas komorbidnya hipertensi, diabetes, dan jantung. Usianya 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Azzis Zulkhairil
EditorAzzis Zulkhairil
Follow Us