Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Menkes Minta Rumah Sakit Maranatha Layani Maksimal Pasien BPJS

Ilustrasi dokter (Pexels.com/Павел Сорокин)
Ilustrasi dokter (Pexels.com/Павел Сорокин)
Intinya sih...
  • Menkes meminta RS Maranatha layani maksimal pasien BPJS
  • Maranatha harus mendidik dokter dan melayani kebutuhan kesehatan masyarakat
  • Rumah Sakit Maranatha tambah gedung baru, tingkatkan pelayanan BPJS Kesehatan dan dukung pendidikan kedokteran
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin meminta rumah sakit swasta tidak hanya berfokus terhadap pelayanan kesehatan saja, tetapi menjadi tempat untuk menempuh pendidikan para dokter.

Hal itu disampaikan Budi saat peresmian dua gedung baru Rumah Sakit (RS) Maranatha, di Jalan Taman Kopo Indah 3, Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Kamis (7/8/2025).

Menurutnya, Presiden Prabowo pun sudah sudah menyampaikan dokter di Indonesia lulusannya harus minimal 30 atau 40 ribu, dan jumlah dokter di kabupaten/kota masih sangat banyak kekurangan.

"Maranatha rumah sakit ini saya harapkan bukan hanya untuk melayani saja, tapi kalau bisa naikan ekspansinya untuk lebih banyak mendidik dokter dokter," ucap Budi.

1. Jangan hanya melayani tapi mendidik

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam acara Semangat Awal Tahun 2025 di kantor IDN, Jakarta (IDN Times/Tata Firza)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam acara Semangat Awal Tahun 2025 di kantor IDN, Jakarta (IDN Times/Tata Firza)

Budi mengatakan, Maranatha harus dapat melayani sepenuhnya kebutuhan kesehatan masyarakat, terutama layanan BPJS Kesehatan. Ia juga berharap tidak hanya di wilayah kota besar, tapi Maranatha dapat membangun fasilitas kesehatan di wilayah kecil lainnya.

"Tugas melayani dan mendidik bisa dilakukan oleh Maranatha. Kalau bisa membuka praktik jangan hanya di kota besar, tapi juga kota kecil," ucap Budi.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Yayasan Perguruan Tinggi Kristen (YPTK) Maranatha, Orias Petrus Moedak menyampaikan pentingnya sinergi antara pemerintah, BPJS Kesehatan, dan institusi pendidikan dalam menjawab tantangan pelayanan kesehatan nasional.

Dia juga menekankan bahwa pengembangan Rumah Sakit Maranatha merupakan bagian dari sinergi dua pilar utama Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Maranatha, yaitu pendidikan dan kesehatan.

"Pasien pun diharapkan bertambah. Selain itu juga ikut berkontribusi menghasilkan dokter spesialis, kami mengarah juga ke sana," ucap dia.

2. RS Maranatha mendukung pendidikan klinik dan integrasi riset akademik

ilustrasi catatan dokter (pexels.com/pixabay)
ilustrasi catatan dokter (pexels.com/pixabay)

Orias menambahkan, untuk pelayanan BPJS kesehatan di RS Maranatha sekitar 95 persen, sedangkan sisanya merupakan pasien umum atau mandiri.

Penambahan gedung baru juga merupakan upaya untuk meningkatkan pelayanan terhadap pasien BPJS Kesehatan. RS Maranatha berkomitmen untuk tidak membeda-bedakan pasien antara BPJS Kesehatan dan umum.

Direktur Utama RS Maranatha, Ferdinan Sutejo menyampaikan, peresmian gedung baru ini merepresentasikan langkah nyata menuju sistem pelayanan yang future-proof, berbasis digital, dan mengedepankan budaya kerja humanis.

"Bahwa Rumah Sakit Maranatha telah menjadi Rumah Sakit Pendidikan Satelit, mendukung pendidikan klinik dan integrasi riset akademik," katanya.

3. RS Maranatha menjadi lokasi praktik klinik bagi lebih dari 3.500 mahasiswa

ilustrasi anak dengan dokter (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi anak dengan dokter (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Gedung baru yang diresmikan menambah total luas layanan sebesar 7.480 meter persegi, yang mencakup ICU, ruang hemodialisa, 49 kamar VIP, rawat inap kelas 1, ruang isolasi, hingga 13 poliklinik spesialis. Seluruh layanan terintegrasi dengan sistem IT modern, rekam medis elektronik, dan kesiapan penuh terhadap pelayanan telemedicine.

Sebagai bagian dari Universitas Kristen Maranatha, RS Maranatha saat ini telah menjadi lokasi praktik klinik bagi lebih dari 3.500 mahasiswa Fakultas Kedokteran sejak tahun 2022. Kolaborasi ini mencerminkan peran aktif RS dalam mendukung pendidikan kedokteran dan riset akademik di lingkungan universitas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us