Libur Lebaran, Kebun Binatang Bandung Ramai Dikunjungi Wisatawan

Aan menuturkan, setiap liburan panjang seperti masa Lebaran pengunjung yang datang ke kebun binatang Bandung memang membludak. Untuk mengantisipasi antrian depan gerbang sesaat sebelum dibuka, pihaknya membuka lebih awal fasilitas ini 30 menit dari biasanya.

"Jadi sekarang selama liburan kita buka 07.30 WIB dan tutup pukul 17.00 WIB," ujarnya.

Untuk pengunjung yang datang ke Kebun Binatang Bandung, Aan mengatakan dominasi dari luar Kota Bandung seperti Garut, Tasikmalaya, maupun Sukabumi. Totalnya mencapai 60 persen jumlah pengunjung, sedangkan 40 persen sisanya masyarakat dari Bandung dan sekitarnya.

Aan mengatakan, tiket masuk Kebun Binatang Bandung per orang hanya Rp 40 ribu. Dengan uang sebesar itu masyarakat mendapat tiket terusan seperti arena bermain taman kanak-kanak, perahu, kubah burung, menonton show satwa.

Sedangkan untuk menaiki unta dan gajah, pengunjung harus membayar kembali Rp 30 ribu per orang. Harga tiket ini memang sengaja agak dimahalkan agar tidak setiap pengunjung bisa menaiki hewan tersebut.

"Kan kasihan juga kalau hewan dinaiki terus," ungkapnya.

Sebagai data tarik pengunjung yang datang ke kebun binatang, pihak yayasan telah membangun fasilitas tempat hewan baru berupa dom yang di dalamnya terdapat banyak burung seperti Kakak Tua Jambul Kuning, Kakak Tua Raja, Burung Merak, Angsa, dan beberapa jenis burung lainnya.

Menurut Aan, setiap tahunnya pihak kebun binatang berupaya membangun fasilitas baru untuk dinikmati masyarakat. Dengan fasilitas tersebut maka masyarakat tidak akan bosan datang ke kebun binatang.

Selain kubah burung, ada beberapa perbaikan seperti kandang reptil yang pagarnya diperbaiki agar lebih baik. Kemudian perbaikan pembatas agar pengunjung tidak leluasa masuk ke beberapa kandang sebagai bentuk keamanan bagi mereka.

Terkait dengan lahan parkir yang minim, Aan mengakui hal tersebut. Dia mengklaim lahan parkir yang dimiliki kebun binatang hanya mampu menampung sekitar 100 kendaraan roda empat dan puluhan kendaraan roda dua.

Lahan ini sebenarnya mencukupi pada hari biasa, tapi pada saat libur panjang seperti sekarang memang jumlah masyarakat yang membawa kendaraan pribadi meningkat sehingga tidak tertampung masuk ke lahan parkir.

"Kita sudah coba kerja sama dengan lahan parkir di Sabuga, tapi memang belum juga memenuhi," ujarnya.

Atas tarif parkir yang disebut mahal, Aan memastikan hal tersebut tergantung dari mereka yang mengkondisikan lahan tersebut. Karena memang tidak masuk dalam lahan parkir kebun binatang maka besaran tarif parkir tidak bisa ditentukan satu pihak.

"Memang suka ada yang bilang mahal parkir, tapi kalau mereka parkir jauh misal di daerah Ganesa, kita tidak bisa berbuat apa-apa karena bukan lahan kebun binatang," kata dia.

Salah satu pengunjung, Safna Johana, menuturkan, sudah beberapa kali datang ke kebun binatang. Menurutnya tidak anyak perubahan berarti yang ada di fasilitas ini. Dia berharap piha kebun binatang bisa mendatangkan lebih banyak hewan baru seperti pandan atau pinguin.

"Biar ramai kan ada panda misalnya," ujar dia.

Terkait harga tiket, Safna merasa harga ini terlalu mahal karena beberapa tahun lalu dia datang bersama keluarga hanya membayar Rp 25 ribu per orang. Jika datang bersama keluarga seperti sekarang Sofna merasa keteteran dalam hal keuangan karena harus mengeluarkan dana lebih besar.