Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi investasi (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Bandung, IDN Times - Layanan investasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dapat apresiasi dalam Anugerah Layanan Investasi (ALI) 2024. Pengakuan ini mencerminkan komitmen kuat dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif dan ramah bagi para pelaku usaha.

Dalam Anugerah Layanan Investasi 2024 kategori Provinsi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalahkan dua pesaing terdekatnya yaitu Pemerintah Provinsi Maluku sebagai Terbaik Kedua dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sebagai Terbaik Ketiga.

Penghargaan tersebut diterima langsung Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin dari Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani, disaksikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (30/9/2024).

1. Bey minta jangan berpuas diri

ilustrasi investasi (freepik.com/rawpixel.com)

Bey mengatakan, apresiasi ini merupakan bentuk kerja keras DPMPTSP yang tidak sia-sia dalam menggenjot investasi. Ia berharap investasi bisa memberikan efek positif pada pengentasan sejumlah masalah makro di Jawa Barat.

"Dengan masuknya investasi, semoga semakin banyak lapangan kerja yang tersedia. Dan tentunya Pemprov Jabar harus juga mempersiapkan program link and match-nya," ujar Bey dalam keterangan resminya, Selasa (1/9/2024).

Menurutnya, ALI 2024 ini harus menjadi motivasi guna mendorong terus lahirnya inovasi demi pelayanan publik yang lebih baik.

"Jadi intinya jangan hanya puas dengan diterimanya penghargaan ini, tapi juga harus terus berinovasi. Pada prinsip yang paling penting adalah setiap kebijakan Pemprov Jabar harus dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat," katanya.

2. Ada beberapa langkah yang membuat investasi Jabar terbaik

ilustrasi investasi (pexels.com/Antoni Shkraba)

Sementara, Kepala DPMPTSP Jabar, Nining Yuliastiani mengatakan, program-program tersebut tidak hanya mempercepat proses perizinan, tetapi juga mempermudah akses bagi pelaku usaha di seluruh wilayah provinsi.

Beberapa program unggulan yang berkontribusi besar antara lain:

Pusat Pelayanan Terpadu Provinsi (P2TP): Program ini menghadirkan layanan terintegrasi untuk mempermudah masyarakat dan pelaku usaha dalam mendapatkan perizinan dan layanan lainnya secara cepat dan tepat.

Sakiceup Bos (Sarana Kemudahan untuk Pelaku Usaha Beraksi On The Spot): Layanan ini memungkinkan pelaku usaha, khususnya UMKM, mendapatkan pendampingan langsung dari pemerintah dalam pengurusan perizinan di lokasi usaha mereka.

Mobil Sampeurin UMK: Fasilitas mobil layanan yang khusus menjangkau usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di berbagai pelosok daerah Jawa Barat, membawa pelayanan langsung ke tempat mereka berada.

Cinematography of Investment Festival (CIFEST): Sebuah ajang untuk memperkenalkan potensi investasi di Jawa Barat melalui videografi, sekaligus mempromosikan UMK lokal.

3. Realisasi investasi Jabar mencapai Rp128,3 triliun

ilustrasi investasi kripto (dok. youtube.com/CoinGecko)

Selain itu, ada pula:

West Java Investment Summit (WJIS): Pameran investasi terbesar di Indonesia yang mempertemukan investor dengan pemerintah dan pelaku usaha, menciptakan peluang kerja sama dan investasi strategis.

Investment Roadshow: Program ini membawa berbagai peluang investasi di Jawa Barat ke tingkat nasional dan internasional, mendorong masuknya investasi baru ke berbagai sektor potensial.

Investment Challenge: Sebuah kompetisi inovasi yang mengajak Kabupaten dan Kota di Jawa Barat untuk terlibat aktif dalam mengembangkan dan mempromosikan peluang investasi di Jawa Barat.

Capaian ini juga tercermin dari data realisasi investasi Jawa Barat yang menunjukkan tren positif. Pada 2023, total realisasi investasi Jawa Barat mencapai Rp210,6 triliun, dengan kontribusi terbesar berasal dari sektor Perumahan, Kawasan industri dan perkantoran menjadi sektor dengan realisasi investasi terbesar.

"Sementara itu, pada semester pertama tahun 2024, realisasi investasi mencapai Rp128,3 triliun, menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan optimisme terhadap masa depan investasi di provinsi Jawa Barat," katanya.

Editorial Team