Kinerja Pj Walkot Bandung Dinilai Buruk, Pendemo Lempar Tikus di Balaikota

Tak hanya itu, sejak tidak ada wali kota definitif di Bandung, pelayanan administasi dirasa kacau. Meski sudah ada Pj yang seharusnya bisa menyelesaikan persoalan ini, nyatanya pelayanan masih jadi persoalan karena ada yang dimudahkan dan ada yang dipersulit.

Pelayanan yang kurang maksimal pada masyarakat diduga karena adanya oknum yang bermain. Asep menilai tidak sedikit ASN yang melakukan aksi korupsi dan memperkaya diri sendiri sehingga tidak fokus pada pelayanan masyarakat.

"Tikus yang kami buang di sini sebagai penanda masih ada okunum di Pemkot Bandung. Masih ada sarang-sarang beberapa lah yang terkesan dibiarkan oleh Pj," kata Asep.

Menurutnya, meski Bambang merupakan orang yang dipersiapkan oleh pemerintah pusat dan provinsi, tapi dia harus bekerja lebih keras untuk kemaslahatan warga Bandung. Jangan sampai waktu hampir dua tahun menjabat sebagai Pj, kebijakannya justru tidak berpihak pada masyarakat.

Sebagai seorang Pj, Bambang harus sudah tahu apa persoalan yang ada sekarang dan bagaimana mengatasinya.

"Saya harap yang terbaik sesuai harapan. Mereka juga sudah tahu apa yang jadi masalah, tidak harus selalui kita sampaikan," ungkapnya.

Di sisi lain, para demonstran meminta Pj Walkot Bambang tidak ikut serta dalam persekongkolan politik di mana ada pihak yang menyiapkan Atalia menjadi bakal calon wali kota Bandung. Pj harus bisa bersikap netral dan tidak memberikan servis khusus untuk seseorang, padahal seharusnya bisa menaungi seluruh warga Bandung.