Gudang Penyimpanan Bumbu Dapur di Cimahi Ludes Terbakar

Damkar Kota Cimahi langsung menuju ke lokasi dengan menerjunkan tiga unit pancar. Namun karena dinilai api sulit dipadamkan, akhirnya tiga unit susulan meluncur ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Awalnya kita terjunkan tiga unit, tapi karena estimasi penanganan lama akhirnya kita kerahkan enam unit," ujar dia.

Setelah tiba di lokasi, petugas Damkar langsung melakukan penanganan. Pihaknya sempat mengalami kesulitan dalam penanganan kebakaran tersebut karena asap tebal dan bau menyengat sehingga menyulitkan pandangan dan pernafasan petugas.

"Kemudian kan yang terbakar itu buat bumbu, ada bawang merah, kemiri dan sebagainya itu kan lumayan jadi perih juga ke mata. Sedangkan alat bantu pernafasan kita terbatas," tutur Indrahadi.

Bahkan, kata dia, ledakan sempat terjadi dari tabung gas yang terkena api. Ledakan itupun menyebabkan kebakaran semakin meluas. "Sempat ada ledakan, jadi kebakarannya semakin meluas. Ada juga kan kemiri kaya batok kelapa, jadi mudah kebakar," ujar dia.

Setelah berjibaku sekitar dua jam lebih, api akhirnya berhasil dijinakan. Luas area yang terbakar diperkirakan mencapai sekitar 15 meter persegi yang berada di ruang tempat penyimpanan barang bekas.

"Objek yang terbakar adalah salah satu gudang yang isinya adalah bumbu masak seperti bawang, pala lalu ada macam-macam dan sebagian besar sudah berbentuk serbuk. Kalau tempat packing aman," ujar dia.

Berdasarkan keterangan dari penjaga gudang, insiden kebakaran itu bermula ketika tiba-tiba lampu mati karena listrik. Kemudian penjaga tersebut keluar untuk memeriksanya. Namun setelah kembali ke dalam dia melihat ada titik api.

"Karena sendiri dia minta tolong ojol (ojek online) di depan kan banyak. Ternyata apinya sudah besar dan yang nelepon ke Damkar itu ojol," ujar Indahadi.

Pihaknya menduga kebakaran itu dipicu adanya hubungan arus pendek. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut dan hanya menimbulkan kerugian materil yang belum dapat ditaksir.

"Perusahaan sedang tidak ada aktivitas jadi memang penjaga pabrik ini hanya seorang diri dan dipastikan tidak ada korban jiwa. Sedangkan untuk kerugian belum bisa kita taksir karena dari pihak perusahaan pun belum bisa menduga," tutur Indahadi.