Farhan Pastikan Tak Ada Beras Oplosan Beredar di Kota Bandung

- Pemerintah Kota Bandung memastikan tidak ada beras oplosan yang beredar di pasar modern dan tradisional setelah dilakukan inspeksi mendadak.
- Sebanyak lima merek beras premium diduga mengoplos, namun sudah ditarik dari pasaran oleh aparat bersama Pemkot Bandung.
- Ketersediaan beras baik premium maupun medium di Kota Bandung aman, termasuk stok dari kantor Bulog Kota Bandung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung memastikan tidak ada beras oplosan yang beredar di pasar modern dan tradisional. Hal ini diketahui setelah dilakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasat yang ada di Kota Bandung, Kamis (31/7/2025).
"Tidak ada temuan sama sekali, aman, makanya kami akan melakukan pengecekan oleh Indag, oleh Dagin, dan oleh DKPP, di beberapa titik. Ada proses sendiri," ujar Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, setelah sidak.
1. Beras dengan merek diduga oplosan sudah ditarik

Pemkot Bandung juga bekerja sama dengan aparat untuk menindaklanjuti merek-merek yang sebelumnya diduga mengoplos beras premium. Berdasarkan data yang ia dapatkan, ada sebanyak lima merek yang sudah ditarik di pasaran.
"Saya pastikan juga bekerja sama dengan Dewan Ketahanan Pangan level provinsi kami melakukan pengawasan yang sangat ketat terhadap beberapa merek, pintunya dari retail modern itu ada beberapa merek ditarik. Sebanyak lima merek itu ditarik, karena khawatir adanya penguatkuasaan," tuturnya.
2. Semua jenis beras tersedia di pasaran

Lebih lanjut, Farhan memastikan seluruh kebutuhan beras baik premium dan medium dalam kondisi tersedia. Disdagin dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian sudah meninjau langsung di pasar-pasar yang ada di Kota Bandung.
"Jangan panik. Insya Allah, beras semua tipe di Kota Bandung ada dari mulai yang premium, kemudian sampai ke yang medium termasuk yang untuk bubur sekalipun yang sudah pecah gitu ada," ucap dia.
Ketersediaan beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari kantor Bulog Kota Bandung juga aman dan stoknya cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun, kini Farhan mendorong agar e-commerce dapat menjual beras medium.
"Suplai juga harus bisa mengikuti, sehingga nanti akan menjadi salah satu indikator pengendalian inflasi daerah yang sangat penting," kata dia.
3. Ada kenaikan harga namun masih normal

Sementara itu Kepala Disdagin Kota Bandung Ronny Ahmad Nurudin mengatakan stok dan ketersediaan beras dalam kondisi aman. Meski begitu terdapat kenaikan harga beras yang dikategorikan masih wajar.
"Kenaikan ini masih batas normal," kata dia.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan, seusai dengan proyeksi neraca pangan pada bulan Juli-Agustus, sisi ketersediaan dinyatakan cukup.
"Jadi kalau bahasa neraca itu tahan gitu ya kemudian dari sisi mutu dan keamanan kita juga sudah pastikan tadi bahwa hampir tidak ditemukan yang tidak berkualitas atau tidak aman. Semua memenuhi persyaratan yang ditentukan termasuk yang SPHP," ucapnya.