Evaluasi Banjir Sumatra, Cak Imin Surati Tiga Kementerian untuk Ajak Taubat

- Cak Imin mengirim surat ke tiga kementerian untuk evaluasi kebijakan lingkungan menyusul banjir bandang di Sumatera.
- Kepala BNPB menyatakan penanganan bencana di Sumatra Barat menunjukkan perkembangan signifikan, dengan jumlah korban jiwa mencapai 129 orang.
- Presiden Prabowo Subianto memusatkan perhatian pada percepatan distribusi bantuan, dengan fokus pada BBM dan pemulihan listrik.
Bandung, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengirimkan surat kepada kementerian terkait untuk mengevaluasi kebijakan lingkungan menyusul terjadinya bencana alam banjir bandang di pulau Sumatra.
Surat tersebut dikirim beberapa di antaranya kepada Kementerian Kehutanan, Kementerian ESDM, dan Kementerian Lingkungan Hidup. Menurutnya, para pemegang regulasi ini harus melakukan evaluasi agar dampak bencana bisa diminimalisir.
"Hari ini saya berkirim surat Kementerian Kehutanan, Kementerian ESDM, Kementerian Lingkungan Hidup untuk melaksanakan evaluasi-evaluasi bersama agar kebijakan politik kami untuk ke depan terutama siklus tahunan (bencana alam) itu tidak terjadi lagi," ujar Cak Imin di Bandung, Senin (1/12/2025).
1. Tobat ekologis penting dilakukan

Cak Imin juga mengajak agar kementerian terkait bisa melakukan taubat untuk menjaga lingkungan dan alam agar masyarakat tidak terdampak bencana akibat rusaknya alam. Apalagi, bencana alam di Indonesia selalu terjadi menjelang pergantian tahun.
"Tentu kebijakan-kebijakan dalam tanda petik evaluasi dan tobat. Ini siklus tahunan di musim-musim bulan November Desember ini harus dievaluasi total sehingga November nanti tidak terjadi lagi," kata dia.
2. Kondisi terkini untuk wilayah Sumatra Barat mulai pulih

Sebelumnya peristiwa bencana alam banjir bandang terjadi di Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menyatakan penanganan bencana di Sumatra Barat menunjukkan perkembangan signifikan. Sumbar dinilai lebih cepat memasuki fase pemulihan setelah tiga hari penanganan intensif.
"Sumatra Barat sudah lebih pulih di hari ketiga. Apalagi, sekarang tidak ada hujan, dan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) masih terus dilakukan," kata Suharyanto dalam keterangan tertulis, Senin (1/12/2025).
BNPB mencatat jumlah korban jiwa mencapai 303 orang. Di Kabupaten Padang Pariaman, sebagian besar pengungsi mulai kembali ke rumah masing-masing untuk melakukan pembersihan sisa material.
3. Prabowo minta bantuan dipercepat

Sementara itu Presiden Prabowo Subianto sudah meninjau langsung kondisi para pengungsi di GOR Pandan. Prabowo menegaskan, pemerintah kini memusatkan seluruh perhatian pada percepatan distribusi bantuan.
Dia meminta distribusi difokuskan ke wilayah-wilayah yang hingga hari ini masih terisolasi akibat bencana.
Berbicara di Bandara Raja Sisingamangaraja XII, Senin (1/12/2025), Prabowo menyebut kebutuhan paling mendesak adalah BBM dan pemulihan listrik: dua hal yang menjadi penopang utama operasional di lapangan.
"Kami sekarang prioritas bagaimana bisa segera kirim bantuan-bantuan yang mungkin diperlukan. Pertama, BBM yang sangat penting, listrik sebentar lagi saya kira bisa dibuka semuanya. BBM tadi yang dilaporin ke saya yang sangat penting, ada beberapa desa yang terisolasi, insya Allah kita bisa tembus," kata Prabowo dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet.
Untuk mempercepat distribusi bantuan, pemerintah telah mengerahkan berbagai armada udara, mulai dari helikopter hingga pesawat angkut berat Hercules. Prabowo menegaskan bahwa semua sumber daya akan terus digerakkan hingga bantuan mencapai seluruh titik terdampak.
"Insya Allah kita dengan kerja sama, teamwork yang baik, kita bisa segera menghadapi musibah ini, segera memberi solusi-solusi kepada kesulitan rakyat sekarang ini," katanya.

















