Depan Kapolda Jabar, Mahasiswa Kritik Kerusuhan di Unisba dan Unpas

- Polisi seharusnya tidak menembakkan gas air mata di area kampus
- Banyak mahasiswa terdampak akibat peristiwa ini
- Mahasiswa lainnya juga turut menyoroti mengenai peristiwa ini
Bandung, IDN Times - Sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas di Jawa Barat mengkritik langsung peristiwa penembakan gas air mata di area kampus Unisba dan Unpas, Jalan Tamansari, Kota Bandung. Mereka menyampaikan pendapat langsung dalam kegitan Mimbar Mahasiswa di Gedung Sate, Rabu (3/9/2025).
Lewat kegiatan Mimbar Mahasiswa ini, sederet pimpinan instansi mulai dari anggota DPRD Provinsi Jabar, Gubernur Dedi Mulyadi, Pangdam III Siliwangi Mayor Jenderal Kosasih, Kapolda Jabar Irjen Rudi Setiawan serta anggota Forkopimda lainnya.
Mereka mendengarkan langsung aspirasi dari para mahasiswa. Termasuk salah satunya mengenai peristiwa tembakan gas air mata dan juga peluru karet di Jalan Tamansari.
1. Polisi harusnya tidak menembakkan gas air mata di area kampus

Salah satu pihak yang bersuara ialah mahasiswa Unisba, di mana mengutuk beras tindakan kepolisian saat peristiwa penembakan gar air mata tersebut terjadi pada Senin (1/9/2025). Mereka pun langsung mengkritik hal tersebut di depan Kapolda Jabar, Irjen Rudi Setiawan.
"Kawan-kawan menyoroti kejadian dan dinamika yang terjadi kemarin, di mana aparat kepolisian menembakan gas air mata ke area kampus hingga membuat mahasiswa di Unisba dan Unpas terdampak. Undang-undang menjelaskan bagaimana bapak-bapak kepolisian harusnya bertindak, dan tidak seperti itu semestinya bertindak," ujar Muhammad.
2. Banyak mahasiswa terdampak akibat peristiwa ini

Dari peristiwa penembakan gas air mata ini, Muhammad menuturkan banyak mahasiswa yang terdampak, baik mahasiswa dan pegawai yang masih ada di dalam kampus. Seharusnya, tidak ada penembakan gas air mata secara brutal.
"Mahasiswa banyak tang sesak napas, ini juga membuat mahasiswa Unpas mengalami dampak yang sama," katanya.
3. Kapolda mendengarkan langsung kritikan mahasiswa

Mahasiswa lainnya juga turut menyoroti peristiwa ini. Melihat mahasiswa terus mengkritik, Kapolda Jabar Irjen Rudi Setiawan pun terlihat mendengarkan dengan seksama.
Diketahui, Mimbar Mahasiswa ini disediakan oleh Pemerintah Provinsi Jabar untuk mendengar semua aspirasi kondisi politik dalam negeri ini. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi juga membenarkan bahwa kegiatan itu digelar guna memfasilitasi aspirasi mahasiswa.
"Kami memfasilitasi, mendengarkan, kemudian insya Allah seluruh apa yang menjadi gagasan konstruktif akan kami laksanakan," kata Dedi.